PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dalam upaya menjaga stabilisasi dan pasokan beras medium Perum Bulog Cabang Banyumas, melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) secara serentak, Senin (28/8) di seluruh wilayah kerja kantor cabang Banyumas. Total untuk Kabupaten Banyumas, 9 pasar dengan 69 pengecer menjadi sasaran SPHP.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas Rasiwan mengatakan, untuk 9 pasar di Kabupaten Banyumas tersebar di Pasar Manis, Wage, Sokaraja, Rawalo, Pahing, Pon, Karanglewas, Wangon, dan Kliwon. Program SPHP ia jelaskan, menjadikan pasar tradisional sebagai prioritas.
"Beras yang disalurkan merupakan beras kualitas medium, dengan kemasan 5 Kg total jumlah beras yang sudah disalurkan 600.707 kg di 9 Pasar. Ini merespons posisi harga beras di pasar umum, yang mana di dalam pemberitaan sampai hari ini ada peningkatan harga yang cukup tajam. Dan kami diinstruksikan oleh kantor pusat, untuk melakukan stabilisasi harga pangan khususnya beras medium secara massif diseluruh pasar tradisional," kata dia.
Ia menambahkan, hingga 27 Agustus pihaknya sudah menyalurkan sebanyak 6.321.017 kg. Penyaluran tersebut dilakukan sejak bulan Januari lalu, khusus untuk pasar tradisional sudah disalurkan sebanyak 1.157.677 kg.
BACA JUGA:Tekan Gejolak Harga Beras di Purbalingga, Operasi Pasar Beras Terus Digelar
BACA JUGA:Harga Beras Terus Naik, Diprediksi Sampai April 2024
"Dari 9 pasar tersebut masing-masing pengecer 2 ton per satu minggu. Harapan kami bisa, satu sebagai ketersediaan, keterjangkauan dan sebagai daya beli masyarakat khususnya untuk keterjangkauan beras medium," ucapnya.
Mengacu pada surat keputusan Kepala Bapanas No 109/TS02.2/K/4/2023 tanggal 14 April 2023 ia menjelaskan, harga jual maksimal oleh pengecer kepada konsumen sebesar Rp 9.450 per kg atau Rp 47.250 per pak 5 kg sesuai dengan ketentuan HET beras medium.
"Karena harga eceran tertinggi itu Rp 9.450 per kg, dan ini sangat-sangat membantu kepada masyarakat untuk daya beli dan tentu inflasi bisa terjaga. Ini untuk progres mulai hari ini satu minggu full, untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di pasar-pasar tradisional. Akan kita evaluasi dalam satu minggu ke depan, untuk harga dan ketersediaan," jelasnya.
Lanjut, untuk stok beras di Kabupaten Banyumas sendiri pihaknya memastikan tidak ada masalah.
BACA JUGA:Impor Terlambat, Harga Bawang Putih di Purbalingga Masih Tinggi
BACA JUGA:Harga Kebutuhan Masyarakat Stabil, Grafik Inflasi di Cilacap Membaik
"Kami ada 12.500 kg di delapan komplek pergudangan di Banyumas raya, jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan beras di wilayah Banyumas Raya dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Titik Pujiastuti mengatakan, untuk harga beras sudah mengalami kenaikkan sejak satu pekan ini.
"Satu minggu ini sudah naik, dari 21 Agustus itu Rp 11.917 sampai dengan kemarin Rp 12.588 untuk beras kualitas IR biasa. Mungkin isu El Nino, produksi beras berkurang," ujarnya.