BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Pasangan suami istri (Pasutri) Kasno dan Marsiyah, hanya berdua membangun jembatan di saluran air areal persawahan Desa Plangkapan, Kecamatan Tambak, Rabu (23/8/2023).
Mereka sudah satu minggu membangun jembatan dengan dana pribadi. Jembatan tersebut mendesak dibangun agar lebih mudah lalu lintas aktivitas di sawah.
"Walau menggunakan uang pribadi, petani lain yang punya sawah di sini silahkan lewat jembatan ini nanti kalau sudah jadi. Jembatan untuk umum," ujar Kasno.
Lebar jembatan dirancang empat meter. Kasno berencana mengurug sawah dalam waktu dekat. Sehingga, jembatan bisa dilintasi kendaraan roda empat pengangkut tanah urug.
BACA JUGA:Tabrakan Mobil dan Motor, Pengendara Motor Dilarikan ke Rumah Sakit
BACA JUGA:Usulkan 600 Formasi PPPK, Pemkab Banyumas Masih Tunggu Jadwal Seleksi dari Pusat
Alasan pengurugan sawah supaya bisa produktif. Selama ini, Kasno kesulitan mengelola sawahnya. Sebab, bolak balik mengalami gagal tanam akibat terendam genangan air.
Gagal tanam berimbas pada produktivitas panen. Oleh karena itu, Kasno tidak ingin hanya pasrah menerima keadaan.
"Kalau sawah diurung atau ditinggikan, semoga tidak kebanjiran lagi, jadi bisa untuk membuat persemaian benih padi juga," imbuh Marsiyah.
Pasutri itu saling berbagi tugas dalam membangun jembatan. Marsiyah antara lain menyiapkan adukan material. Sedangkan Kasno mengaduk material yang telah disiapkan.
BACA JUGA:Cegah Kematian Akibat Diare, Seribu Lebih Balita Purbalingga Bakal Diimunisasi Vaksin Rotavirus
BACA JUGA:Ini Syarat Agar Urus E-KTP Tak Perlu Pengantar RT, Desa dan Kecamatan
Setelah itu, adukan material siap pakai oleh Marsiyah dimasukan dalam ember-ember kecil. Lalu, Kasno yang mengecor. (fij)