Lima Fakta Unik Pohon Nipah yang Hasilkan Gula

Kamis 10-08-2023,14:17 WIB
Reporter : Fijri Rahmawati
Editor : Laily Media Yuliana

RADARBANYUMAS.CO.ID - Pohon nipah banyak tumbuh di daerah rawa. Di wilayah Kecamatan Sumpiuh, hamparan pohon nipah dapat dilihat di Desa Nusadadi.

Bunga nipah memiliki nilai ekonomis. Warga sekitar memanfaatkan bunga nipah untuk memperoleh nira. Kemudian, diolah menjadi gula.

Proses pengambilan nira pada bunga nipah atau disebut menderes terbilang mudah. Tentu saja, tidak perlu memanjat sebagaimana menderes nira pada pohon kelapa.

Warga hanya berbekal perkakas arit untuk memotong batang bunga. Lalu, siapkan wadah untuk menampung tetesan nira yang keluar dari tangkai bunga.

Tahukah kamu, ada sejumlah fakta unik di balik proses menderes bunga nipah yang dilakukan oleh warga di daerah rawa. Simak berikut ini lima keunikannya.

1. Satu tangkai bunga bisa mencapai 2,5 bulan

Satu tangkai bunga nipah dapat menghasilkan nira cukup lama. Sejak pertama kali dipotong dapat mencapai kurun waktu hingga 2,5 bulan dalam mengeluarkan nira.

Hal tersebut tentu menguntungkan penderes. Sebab, dapat memaksimalkan perolehan nira dari satu tangkai bunga.

2. Datang air, nira macet

Meski satu tangkai bunga nipah memiliki keunggulan lamanya waktu dalam menghasilkan nira. Ada hal unik yang kerap terjadi dan dialami oleh penderes.

Ketika debit air mendadak datang ke rawa yang ditumbuhi pohon nipah. Sontak seketika itu, nira yang menetes dari tangkai bunga macet.

Kadang membutuhkan waktu sampai dua hari untuk tangkai bunga nipah kembali menetes. Namun, bisa juga tidak lagi menetes.

3. Pohon nipah bisa mati

Pohon nipah dalam sekali waktu dapat tumbuh dua bunga sekaligus. Di satu sisi menjadi rezeki berlipat bagi penderes. Akan tetapi, kabar buruknya pohon nira berpotensi mati setelah dua tangkai bunga tak keluar nira lagi karena dideres.

4. Gula nipah ada cita rasa asin

Kategori :