PURBALINGGA, RADAR BANYUMAS - Kebijakan larangan ekspor beras non basmati yang diumumkan India, diklaim dalam jangka pendek belum berpengaruh, terhadap harga beras di pasar Purbalingga.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin kepada Radarmas, Senin, 31 Juli 2023.
Johan mengungkapkan hal itu, karena stok cadangan beras di Kabupaten Purbalingga, untuk kebutuhan pasar Purbalingga masih mencukupi.
"Info dari Dinpertan (Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, red), bahwa stok beras Purbalingga didukung oleh luas panen bulan Juli seluas kurang lebih 1.400 hektar," ujarnya.
BACA JUGA:Intervensi Pasar, 4 Ton Beras Operasi Pasar Digelontorkan di Pasar Segamas Purbalingga
Dia menambahkan, di bulan Agustus 2023 ini diperkirakan masih ada panen untuk wilayah Kemangkon, Kalimanah, Padamara, serta Purbalingga. Yakni, seluas kurang lebih 3 ribuan hektar.
Terkait harga beras paska kebijakan dari India tersebut, Dinperindag bekerjasama dengan Perum Bulog Sub divre Banyumas, guna menjaga stabilisasi harga beras.
"Minggu kemarin, telah melakukan operasi pasar beras. Sebanyak 4 Ton beras telah digelontorkan kepada sebanyak 55 pedagang di Pasar Segamas," lanjutnya.