BANYUMAS, RADARBANYUMAs.CO.ID - Hasil praktik produksi modified cassava flour (Mocaf) oleh kelompok wanita tani di Desa Klinting, Kecamatan Somagede bakal dipasarkan.
Salah satu warga, Sri Wahyuningsih menuturkan, dilakukan pembahasan terlebih dahulu dengan kelompok untuk tindak lanjut dari hasil praktik pembuatan Mocaf.
"Mengajak kelompok untuk rencana ke depannya Mocaf dipasarkan," kata Sri, Senin (24/7).
BACA JUGA:Manfaatkan Singkong untuk Ketahanan Pangan, Warga di Klinting Produksi Mocaf
Untuk permulaan uji coba produksi Mocaf oleh kelompok wanita tani di Desa Klinting, menggunakan bahan baku singkong sebanyak 40 kilogram. Proses dilakukan secara manual. Pengirisan menjadi chips memakai pisau dapur, dan penjemuran mengandalkan sinar matahari.
Dalam kondisi normal dengan sinar matahari yang cukup, hanya butuh dua hari penjemuran untuk kering. Dan etika banyak mendung, akan menyendat proses pengeringan chips singkong.
Setelah semua chips singkong kering. Selanjutnya tahap penggilingan untuk memperoleh tepung Mocaf.
"Selain di kelompok, saya juga membuat Mocaf sendiri di rumah dari 50 kilogram singkong. Biasanya, menghasilkan kisaran 6 kilogram Mocaf," imbuh Sri.
BACA JUGA:Kelompok Tani Padi Organik di Sumpiuh Kejar Sertifikat Organik, Terkendala Kurang Anggota
Lewat produksi Mocaf, merupakan pemberdayaan untuk warga yang tergabung dalam kelompok wanita tani. Memaksimalkan potensi singkong yang terbilang melimpah di Desa Klinting.
Mocaf dapat digunakan sebagai bahan baku produk olahan pangan. Juga, bisa sebagai pengganti fungsi terigu. (fij)