Sepenggal Kisah Relawan Kebencanaan, Tinggalkan Anak saat Umur Empat Hari, Cukur Gundul Pura-pura Jadi Aparat

Senin 17-07-2023,09:53 WIB
Reporter : Mahdi Sulistyadi
Editor : Bayu Indra Kusuma

Hari-hari yang melelahkan Ia lalui dengan tuntas. Namun Ia menyadari betul bagaimana peran relawan itu. Kisah tim kebencanaan memang selalu punya daya tarik untuk diceritakan. Mereka bergelut dengan resiko. Pun, tantangan-tantangan tersendiri.

Kisah lain seperti yang dialami Komandan Regu, Ali Triyono. Petugas lapangan yang masuk sejak 2018 lalu itu, juga langsung dihadapkan dengan tantangan baru : covid.

"Seperti misal, pemakaman covid. Ini yang cukup melelahkan. Terutama saat covid sedang tinggi-tingginya. Satu hari paling banyak sempat 63 orang meninggal. Selebihnya, puluhan," ujar dia.

BACA JUGA:Kali Pertama Ikut Porprov Jawa Tengah, Langsung Ditarget Medali Emas

Satu hari 5 tim diterjunkan, 11 orang per timnya. "Saya pernah mengalami dalam satu hari 12 orang dalam kota. Berangkat jam 8 pagi pulang jam 3 malam," ujar dia.

Bahkan Ia ingat betul, saat mengubur jenazah pasien covid di Ketenger. Ia dan kawan lainnya jalan kaki selama dua jam lamanya.

"Karena medan yang tak mungkin dilalui kendaraan. Lewat selokan, sawah, jalan setapak, pun naik turun. Sudah ngos-ngosan, sampai sana lobang terlalu lebar dan dalam. Harus disesuaikan dulu," ujarnya.

Ia berhadapan langsung dengan covid. Teman ada yang jadi korban. Ketakutan tentu ada. Terlebih pada keluarga di rumah. "Namun, seberat apapun. Asal bisa kita komunikasikan. Semua itu bisa kita lalui," tutupnya.

Kisah-kisah lainpun ada di diri para tim kebencanaan. Mereka memiliki kisahnya masing-masing. Mencari korban longsor, mencari jenazah di sumur, serta tugas mulia lainnya dalam membantu masyarakat. (*)

Kategori :