CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - 10 Desa lokus stunting menjadi prioritas utama pemantuan konsumsi garam beryodium, meski cakupan konsumsi garam beryodium di Cilacap termasuk tinggi yaitu 99,67 persen dari data Februari 2023.
Adapun 10 desa lokus stunting di Kabupaten Cilacap meliputi Desa Tarisi dan Bantar Kecamatan Wanareja, Desa Danasri Lor dan Sikanco Kecamatan Nusawungu.
Ada juga Desa Kesugihan Kidul, Keleng, dan Bulupayung Kecamatan Kesugihan, Desa Kedawung Kecamatan Kroya, serta Desa Gombolharjo dan Karangbenda Kecamatan Adipala.
BACA JUGA:Tiga Prodi STIKES Serulingmas Cilacap Raih Akreditasi Baik Sekali
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Cilacap, Novita Kukilowati menyampaikan, kandungan yang terdapat dalam garam beryodium diproyeksi mampu untuk mencegah balita stunting.
"Kekurangan yodium dapat menyerang siapa saja terutama pada ibu hamil serta balita, sedangkan saat ini seluruh kandungan garam sudah beryodium, masalahnya adalah tata cara serta penyimpanannnya," kata Novita, Kamis (15/6).
Sehingga yang perlu dintervensi, terutama pada 10 desa lokus stunting adalah tata cara penyimpanan dan penggunaan garam beryodium yang kurang tepat, maka akan menghilangkan kandungan yodiumnya.
BACA JUGA:Maling Nekat Bobol Rumah Warga Tegalsari Pagi Hari
"Jadi akan kita awasi bahwa garam beryodium harus disimpan ditempat kering, tertutup tidak kena panas, baik matahari maupun api dan tidak lembab, kemudian akan kita berikan pelatihan mengenai tata cara penyimpanan serta penggunannya dalam masakan sehari-hari," lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris BAPPEDA, Edi Supriyono mengatakan, pihaknya bersama OPD lain akan melakukan evaluasi secara berkala mengenai intervensi terhadap 10 desa lokus stunting, atas perilaku terhadap garam beryodium.
"Harapannya jika intervensi ini berhasil maka pada 2024 sudah tidak ada lagi temuan kasus stunting," pungkasnya. (jul)