BANYUMAS-Warga Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen, Farijah sebagai calon jamaah haji tertua pada 2023 di Kabupaten Banyumas. Usianya hampir satu abad yakni 97 tahun.
Ia pernah mengalami penundaan keberangkatan haji sebanyak dua kali. Disebabkan oleh adanya pandemi corona virus yang melanda dunia.
Ada rasa kecewa di hati nenek kelahiran Kebumen ketika itu. Usianya terus bertambah dan belum segera berangkat.
Hingga tahun berganti, pada 2023, Farijah kedatangan tamu yang memperkenalkan diri sebagai Koordinator Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Banyumas wilayah Eks Kawedanan Sumpiuh, Tibyan.
BACA JUGA: 149 Calhaj Berangkat dari Sumpiuh
Tamu yang datang ke rumahnya itu membawa kabar gembira. Nenek kelahiran 1926 itu tercatat sebagai calon haji yang berangkat.
"Langsung sujud, menangis bahagia. Tapi, sekaligus bingung, masih belum percaya, benar atau tidak akan berangkat haji tahun ini," ujar Farijah ditemui di rumahnya.
Kemudian, keluarga berusaha mencari informasi lebih lanjut mengenai kepastian keberangkatan Farijah. Ternyata, benar sebagai calon jamaah haji yang berangkat pada 2023.
Bahagia membuncah sampai Farijah tak kuasa menahan air matanya. Tangis bungah istilah yang digunakan oleh nenek lima cucu itu.
Warga RT 1 RW 5 itu menceritakan kerja kerasnya dalam mengumpulkan rupiah. Ia mulai berdagang sejak 1968 silam. Apa saja dijual mulai dari beras, emping, cengkeh, sayuran dan segala hasil bumi.
BACA JUGA: Takut Vaksin, Panwaslu Temukan Warga Tak Miliki KTP
Nenek yang memiliki dua buyut itu dagang ke Pasar Wijahan. Kadang di Pasar Buntu. Dari keuntungan berjualan ditabung sendiri di rumah sedikit demi sedikit.
Setelah tabungan mencapai nominal Rp 15 juta. Farijah ke bank untuk mendaftar tabungan haji. Secara bertahap kemudian melakukan pelunasan.
"Persiapan fisik, jalan kaki setelah subuh keliling lingkungan," imbuh Farijah.
Tetangga, kerabat dan teman pengajian berdatangan ke rumah Farijah untuk memberikan dukungan dan do'a. (fij)