PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID - Optimalisasi Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) Purbalingga tak hanya menjadi feeder umrah.
Tak hanya itu, feeder umrah hanya sebagai langkah awal. Ke depan, Bandara JBS akan tetap diproyeksikan sebagai bandara komersial yang juga melayani penerbangan umum.
Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Herni Sulasti mengungkapkan, menjadi feeder umrah bukan langkah permanen. Mendatang, pariwisata akan dipaketkan dengan Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara yang memiliki Dieng.
"Paketan wisata Dieng sangat berpeluang. Apalagi Dieng sudah jadi prioritas pariwisata nasional. Peluang ini harus kita ambil. Tentunya agar bandara JBS bisa kembali hidup," tegasnya, Kamis 8 Juni 2023, saat menerima kunjungan tim Setkab RI pada hari yang sama.
Untuk diketahui, kunjungan Setkab RI ke Purbalingga merupakan upaya monitoring terhadap kebijakan yang sudah diambil Presiden RI Joko Widodo yakni pembangunan Bandara JBS.
Kunjungan ini ikut merangkum permasalahan/kendala yang terjadi. Nantinya setiap masukan akan dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait.
Sekda juga sempat memaparkan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk optimalisasi Bandara JBS. Awal keberadaannya mendapat antusias yang tinggi mengingat harga tiket ke Halim Perdanakusuma hanya Rp 577 ribu sangat bersaing dengan tiket kereta api. Namun sejak pembatasan Pandemi Covid-19 serta harga bahan bakar avtur naik, harga tiket menjadi sekitar Rp 1,2 juta.
"Harga segitu cukup memberatkan daya beli masyarakat. Sehingga kami terus mencari potensi, mulai dari wisata, tenaga kerja Purbalingga di luar daerah, kargo. Namun saat ini yang masuk akal adalah potensi umrah dan mendapat dukungan dari kabupaten lain karena tidak membebani APBD," katanya.
Executive General Manager Bandara JBS Harry Glenardie mengungkapkan, sebagai pengelola bandara jika hanya mengandalkan feeder umrah cukup berat tanpa penerbangan umum. Ia berharap ke depan APBN bisa mendukung perpanjangan landasan pacu.
"Adanya perubahan landasan pacu akan menarik beberapa airlines masuk ke bandara kami. Terutama untuk jenis-jenis pesawat yang mampu melayani rute-rute jarak jauh, seperti Kalimantan dan lainnya," katanya. (amr)