BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Penganut Alif Rabu Wage (Aboge) di Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh menggelar tradisi likuran, Rabu (12/4) malam usai Salat Tarawih di musala.
Sepepuh Aboge, Miarso menyampaikan, tradisi likuran dilakukan pada malam puasa ke dua puluh satu berdasarkan perhitungan kalender Aboge.
Likuran sebagai wujud syukur penganut Aboge.
Sebab, sebagai umat Islam telah diberi kelancaran dalam melaksanakan ibadah puasa dan Salat Tarawih selama dua puluh hari.
BACA JUGA:Dukun Pengganda Uang Ditangkap, Pengakuan Istrinya Bikin Geleng Kepala
"Oleh karena itu, dilakukan selamatan, likuran. Selamatannya ambeng," jelas Miarso usai acara.
Tradisi likuran sekaligus sebagai pengingat bagi penganut Aboge.
Pengingat bahwa puasa akan segera berakhir dan semakin mendekati Idul Fitri.
BACA JUGA:Lantik Forum Anak Banyumas, Bupati Soroti Juga Soal Pernikahan Dini
Lewat tradisi Likuran, penganut Aboge selamatan memohon do'a kepada Tuhan.
Agar senantiasa diberi kesehatan dan keselamatan, sehingga bisa bertemu kembali dengan Hari Raya Idul Fitri.
"Likuran juga sebagai bakti untuk leluhur," imbuh Miarso.
BACA JUGA:Jelang Lebaran Idul Fitri, Kenaikan Penjualan Sapi dan Kambing Tidak Signifikan
Tradisi Likuran masih terus dilestarikan oleh anak cucu penganut Aboge di Desa Banjarpanepen.
Sebagaimana yang leluhur lakukan.