Kualitas / Tingkatan Orang Berpuasa

Rabu 29-03-2023,11:21 WIB
Reporter : Admin
Editor : Ali Ibrahim

Oleh Gema Romadhona,S.T.,M.Eng. (Kaprodi Teknologi Rekayasa Elektro-medis UMP)

Sebagai orang yang beriman diperintahkan supaya menjalankan ibadah puasa, tetapi apakah dalam menjalankan ibadah puasa sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh Allah dan Nabi-Nya, karena banyak orang yang secara lahir/badan/raga berpuasa namun hakikatnya sia-sia atau tidak mendapatkan pahala. Sesuai dengan hadits Nabi : Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya tersebut, kecuali hanya rasa lapar dan dahaga saja (HR Ath Thabrani). Hal ini mengapa bisa terjadi karena dalam berpuasa lisannya tidak ikut berpuasa, diterangkan oleh Nabi : Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dusta, maka tak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya meski ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman (HR Bukhari). Nabi juga berpesan : Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat (HR Dailami). 

Itulah tingkatan dalam menjalankan ibadah puasa yang paling rendah. Oleh karena itu kita berupaya agar melaksanakan ibadah puasa yang output/hasilnya berupa taqwa, tertuang dalam QS Al Baqoroh ayat 183 : Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. Ini merupakan tingkatan tertinggi seseorang dalam melaksanakan ibadah puasa yakni menjadi orang yang bertaqwa, sesuai dengan yang diinginkan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, adapun sifat-sifat orang bertaqwa dijabarkan dalam QS Ali ‘Imron ayat 133-136, yaitu

- Selalu berinfaq baik di waktu lapang maupun sempit

- Mengendalikan amarah

- Memaafkan kesalahan orang lain

- Berbuat kebaikan

Apabila melakukan perbuatan keji / mendzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya

Semoga dengan perintah ibadah berpuasa tidak hanya mendapatkan lapar dan haus saja namun menjadikan kita sebagai pribadi yang bertaqwa agar dapat memasuki surga melaui pintu Ar Royyan dan bertemu dengan Allah dalam keadaan Bahagia. Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari dan Muslim), Orang yang berpuasa akan meraih dua kebahagiaan ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Allah (HR Muslim)

 

Kategori :