BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Bertempat di Pendopo Balai Desa Panembangan, sebanyak 33 mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman yang berasal dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Perikanan mengikuti seremoni penempatan secara simbolis Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa 2023.
Seremoni penempatan dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr Norman Arie Prayogo, S.Pi M.Si, perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsoed, Taufik Budi Pramono, S.Pi, M.Si dan Kepala Desa Panembangan, Untung Sanyoto beserta tamu undangan lainnya.
Taufik Budi Pramono, S.Pi, M.Si dalam laporannya mengatakan KKN Membangun Desa Unsoed di Desa Panembangan bakal berlangsung empat bulan. KKN Membangun Desa kali ini merupakan program smart villages yang dikeluarkan oleh Unsoed sebagai model atau branding Unsoed bagi pembinaan.
"Dalam pembinaan ini tentunya kami senantiasa selalu berada pada koridor fungsi pendidikan juga pengabdian pada masyarakat. Insya Allah kami akan mendampingi. Dan kebetulan Desa Panembangan ditunjuk sebagai pelopor Desa Smart Fisheries Village," katanya.
Taufik menyadari bahwasanya dalam membangun desa diperlukan sebuah upaya menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di dalam mengelola Sumber Daya Alam. Pada saatnya nanti diharapkan ada sebuah regenerasi upaya pembangunan yang terus berkelanjutan.
"Kami sudah berkomunikasi sebelumnya. Disini (Panembangan) paling banyak masyarakat yang bergerak di pertanian. Dengan kegiatan kali ini, suatu saat ada SDM dari Desa Panembangan yang minat ke Fakultas Perikanan atau Fakultas Pertanian bisa diambil lewat jalur smart villages," terangnya.
Harapannya KKN Membangun Desa 2023 di Desa Panembangan bisa berjalan dengan lancar sampai selesai. Pesannya kepada seluruh mahasiswa peserta KKN untuk menghormati adat istiadat yang berlaku di Desa Panembangan. Pihaknya pun menitipkan mahasiswa kepada Pemdes Panembangan untuk selalu diajarkan terkait kehidupan bermasyarakat.
"Ini pembelajaran yang baik bahwa desa juga merupakan sumber belajar. Dari saya pribadi selaku ketua tim smart village berharap KKN dapat berjalan dengan lancar sampai selesai," pungkasnya.
Warek Bidang Kemahasiswaan Unsoed, Dr. Norman Arie Prayogo, S.Pi M.Si dalam sambutannya mengatakan Kementerian Pendidikan telah mencanangkan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan salah satu andalannya membangun desa. KKN kali ini diharapkan membangun mahasiswa Unsoed menjadi mahasiswa yang utuh dan siap terjun ke masyarakat ketika sudah lulus. Kementerian menyadari bahwa sebelum adanya MBKM mahasiswa yang lulus masih sulit bersaing dengan dunia kerja yang ada di era globalisasi saat ini.
"Utamanya pada pembangunan mahasiswa adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat soft skill," katanya.
Warek menjelaskan soft skill yang harus dikuasai mahasiswa agar ketika turun ke masyarakat dapat mengatasi atau berperan dalam menbangun kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu berpikir logis, kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kasih sayang.
"Diharapkan semua soft skill tersebut dapat dikuasai mahasiswa melalui program KKN Membangun Desa. Utamanya di era globalisasi ini kita memiliki banyak permasalahan. Yang sekarang bagus dalam sekejap bisa tidak baik. Yang sebelumnya jadi andalan sekarang tidak jadi andalan. Contoh pandemi. Sebelum pandemi apa-apa harus kontak fisik. Begitu pandemi, langsung semua melalui internet. Setelah pandemi selesai kembali lagi. Jadi keadaan tidak ada yang menentu. Oleh karena itu diharapkan soft skill yang didapatkan dalam KKN bisa membuat mahasiswa semakin siap dan mantap untuk terjun ke dunia kerja," ingatnya. (yda/ads)