BANYUMAS-Sekilas melihat latihan gamelan ini biasa saja. Setiap orang menabuh instrumennya masing-masing untuk menghasilkan harmonisasi nada.
Sungguh, mereka tidak semata sedang menciptakan alunan indah dari gending. Orang-orang ini sejatinya tengah menggaungkan melodi kerukunan antar umat beragama.
Istimewanya dari latihan gamelan ini adalah umat Budha dan Islam berbaur. Mereka melestarikan kesenian tradisional berbarengan di tempat yang sama.
Latihan gamelan berada di Pendopo Vihara Setya Dhana Desa Selanegara Kecamatan Sumpiuh. Rutin dihelat setiap Rabu malam.
Ketua Vihara Setya Dhana Tugiran Suhadi menceritakan latihan gamelan antar umat beragama bermula dari acara peresmian pendopo dan kuti atau tempat biksu Vihara Setya Dhana.
"Saat peresmian, kami mengundang seniman yang ada di Selanegara. Setelah itu, muncul usulan dari ibu-ibu wihara bagaimana kalau seniman itu bisa latihan gamelan bersama di pendopo," kisah Suhadi, Rabu (11/1) malam usai latihan.
Lalu, Suhadi melakukan koordinasi dengan seniman tersebut. Gayung bersambut, latihan gamelan lintas iman dirintis pada akhir 2020 lalu. Umat Budha terutama yang perempuan ingin sekali pandai main gamelan.
Salah satu seniman yang tergabung dalam latihan gamelan di Vihara Setya Dhana adalah Solichun. Umat muslim ini secara khusus didapuk sebagai pelatih.