Berhasil menumpas agresi militer I di Banyumas dan pemberontakan di Madiun yang saat itu Presiden Soekarno memerintahkan mengirim Mobile Brigade Karasidenan Banyumas termasuk Mobile Brigade Karasidenan lainnya.
Komisaris Bambang Soeprapto sendiri merupakan Brimob generasi pertama dan gugur diusia 29 tahun, dalam perjuangan melawan pemberontak DI / TII dibawah Amir Fattah di Desa Pengarasan, Bantarkawung Kabupaten Brebes pada April 1949.
"Pasukan Hizbullah tidak mau bekerja sama dengan pemerintah sehingga pasukan Mobile Brigade dilucuti dan ditawan. Pasukan Hizbullah membunuh 6 orang tawanan salah satunya R.M Bambang Soeprapto. Beliau lalu dikuburkan dalam satu liang dengan Kapten Abdul Jalil (Komandan Distrik Militer Brebes, red) dan Wedana Bantarkawung, Muchayat," terangnya.
Karena kepahlawanannya itu, Komisaris Bambang Soeprapto banyak mendapatkan tanda kehormatan, dan namanyapun diabadikan diberbagai monumen dan jalan seperti di Purwokerto Timur, Tegal Barat, Brebes, Banjarnegara, dan Jogyakarta.
BACA JUGA:Masih Ingat Geger Kolor Ijo di Karanggintung? Begini Kondisinya Sekarang
"R.M Bambang Soeprapto Dipokoesoemo adalah pahlawan tingkat lokal yang menasional dalan arti daerah perjuangan meliputi 4 Provinsi, sehingga sangat layak untuk diusulkan sebagai pahlawan Nasional dari kalangan kepolisian, khususnya generasi pertama Mobil Brigade (Mobrig) atau Brigade Mobile (Brimob)," tutup Prof. Sugeng. (win)