PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dari 63 persen warga Banyumas yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), baru ratusan ribu keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Padahal, jumlah total warga Banyumas sekitar 1,8 juta jiwa di DTKS.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin (PSPFM) Dinsospermades Banyumas, Sunadi mengatakan berbicara warga Banyumas yang sudah mendapat bansos, untuk PKH sudah sekitar 100 ribu KPM dari 63 persen warga Banyumas yang masuk DTKS.
BACA JUGA:Imbas Banjir di Gumelar Porak-poranda, 3 Rumah Rusak, Warung dan Pos Ronda Hanyut Terbawa Banjir
"Sisanya belum," katanya.
Sunadi menjelaskan untuk program sembako atau BPNT sudah sebanyak 247 ribu KPM menerima dari 63 persen warga Banyumas yang masuk DTKS.
BACA JUGA:Kusmiarto Terjebak Banjir Karena Jembatan Putus di Sungai Kawung dan Sungai Arus
Dari 100 ribu penerima PKH dan 247 ribu penerima BPNT tersebut, dipastikannya ada KPM yang menerima dobel bantuan.
"Ya dapat PKH, dapat BPNT," terangnya.
BACA JUGA:Dua Sungai Meluap di Kecamatan Kertanegara, Ratusan Rumah di Dua Desa Terendam Banjir
Dengan menerima dobel bantuan tersebut secara aturan KPM tidak melanggar karena ketentuannya memang diperbolehkan.
Satu KPM bisa ada yang dobel atau ada yang PKH sendiri dan BPNT sendiri.
"Saya tidak menghitung berapa yang dobel," pungkas Sunadi. (yda)