PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pendapatan PGOT (Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar) di Kabupaten Purbalingga bisa mencapai Rp 400 ribu per hari.
Hal tersebut disampaikan Analis Kebijakan Muda Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KB PPPA) Purbalingga, Suharsono, Kamis (3/11).
Menurutnya tingginya pendapatan PGOT tersebut, karena kultur masyarakat yang terus memberi uang kepada PGOT.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Manis Purwokerto Keluhkan Zonasi
“Ini masalah kultur kita juga. Karena jika kita terus memberi mereka tidak akan akan jera,” ujarnya.
Atas dasar itu, dia mengimbau kepada seluruh warga Purbalingga untuk tidak memberikan uang atau dalam bentuk apapun kepada PGOT.
Sehingga, jumlah PGOT tidak semakin banyak dan meresahkan masyarakat.
BACA JUGA:283 Unit Sanitasi dan Air Minum Dibangun, Ini Desa Penerima
Dia menambahkan, terkait penanganan PGOT, Pemkab Purbalingga telah melakukan rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
Hasilnya, akan disosialisasikan kepada masyarakat agar tak terus memberikan uang atau barang kepada PGOT.
Terkait permasalahan Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ), Pemkab Purbalingga dan melalui Dinsosdalduk KB PPPA, sudah memiliki sejumlah program kerja.
BACA JUGA:Pencairan BLT DBH CHT Proses SK Bupati
Diantaranya adalah penanganan ODGJ yang sudah melakukan perekaman data KTP elektronik akan mendapatkan fasilitas berupa perawatan.
Di Purbalingga, ada dua Rumah Sakit rujukan untuk perawatan ODGJ yaitu RSUD dr R Goetheng Taroenadibrata dan RS Siaga Medika. (tya)