Pupuk Bersubsidi Masih Menjadi Kendala Petani Cilacap

Kamis 29-09-2022,09:26 WIB
Reporter : Julius Purnomo
Editor : Ali Ibrahim

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Memasuki musim tanam yang sedianya akan dimulai bulan Oktober hingga Maret 2023, para petani di wilayah Kabupaten Cilacap mulai mempersiapkan lahan milik mereka.

Seperti yang dilakukan Sujadi (54) petani asal desa Kuripan.

Ia sudah mulai membersihkan sawah miliknya yang belum tertangani semenjak panen bulan Juli lalu.

BACA JUGA:Bupati Purbalingga Optimis, Pembangunan GOR Indoor Selesai Tepat Waktu

"Sudah mulai bersih-bersih, ini di traktor untuk menggemburkan tanah, rumput-rumput yang tinggi dibersihkan," terangnya.

Menurutnya, kondisi tanah saat ini masih cukup keras karena bulan Juli hingga September masuk musim kemarau meski kadang masih turun hujan.

"Biasanya kita gemburkan dulu, syukur kalau ada hujan bisa membantu, ini juga sambil menunggu irigasinya dibuka, info nya awal Oktober," lanjutnya.

BACA JUGA:Capaian Pembangunan Melebihi Target, Desember GOR Indoor Purbalingga Mulai Difungsikan

Kendala yang ditemui, menurut Sujadi adalah ketersediaan pupuk bersubsidi.

Biasanya satu musim tanam jatah dari kelompok tani tidak mencukupi.

Sehingga terpaksa harus ditambal dengan pupuk non subsidi meski harganya cukup mahal.

BACA JUGA:Pendataan Honorer Masih Dilakukan Pemkab Banyumas

"Kami berharap jatah pupuk subsidi nya ditambah, agar cukup dalam satu kali masa tanam," pungkasnya.

Kategori :