BANYUMAS-Daya dukung infrastruktur di wilayah Kecamatan Banyumas sudah saatnya perlu dibenahi. Diantaranya adalah akses jembatan Sungai Serayu.
Profesor Sugeng pada Minggu (28/8) usai rakor perubahan nama Pendopo Kecamatan Banyumas berpendapat Banyumas adalah kota yang ditinggalkan oleh penghuninya. Seperti dicampakkan. Sehingga kasihan sekali.
"Menyedihkan kalau jembatan Sungai Serayu rusak. Kita akan pergi-pergi menjadi susah," kata Profesor Sugeng.
Jembatan Sungai Serayu rusak dapat berdampak pada transportasi. Profesor Sugeng menyontohkan padahal bis yang akan ke Jogja maka harus ke Purwokerto atau Buntu.
"Saya sebenarnya kepinginnya begini, Jembatan Sungai Serayu dibikin dua," usul Profesor Sugeng.
Penambahan jembatan sungai sudah banyak contohnya. Antara lain Sungai Progo bahkan ada tiga jembatan. Jembatan yang pertama tetap ada. Kemudian dibangun satu lagi dan ditambah lagi satu jembatan.
Pentingnya penambahan jembatan Sungai Serayu juga dari pertimbangan ketika lebaran. Volume kendaraan meningkat dan perjalanan ditempuh sampai empat jam dari Banyumas ke Purwokerto.
Profesor Sugeng menambahkan kini Purwokerto-Banyumas tidak cukup ditempuh hanya dalam waktu lima belas menit seperti dulu. Minimal waktu yang dibutuhkan tiga puluh menit.
"Hal ini menunjukan jalan raya kita semakin lama semakin padat," kata profesor Sugeng. (fij)