BANYUMAS-Sementara itu, Profesor Sugeng menerangkan penggunaan nama Adipati Mrapat untuk Pendopo Kecamatan Banyumas dari berfikir untuk kehidupan masa mendatang.
"Kehidupan masa mendatang memang harus memasuki tahap ketentraman. Orang hidup bertarung terus itu tidak enak meski dari pikiran, saling salah menyalahkan, berdebat," terang Profesor.
Oleh karena itu, nama Adipati Mrapat untuk Pendopo Kecamatan Banyumas dinilai paling netral. Banyumas merupakan kota tenteram dan menyenangkan. Daerah selatan Sungai Serayu adalah tempat nyaman.
Catatan sejarah bahwa Tumenggung Yudhanegara ke dua membangun Pendopo Si Panji untuk mengenang pendahulunya dan dipakai sebagai nama.
Setelah pendopo dipindah ke Purwokerto. Selama empat puluh tahun lamanya di Kecamatan Banyumas kosong tidak ada pendopo.
Baru kemudian di tahun 1977 dibangun kembali pendopo dinamakan Duplikat Si Panji di Kecamatan Banyumas. Bupati Banyumas Poedjadi Jaringbandayuda sebagai arsiteknya.
"Nama adalah do'a. Sudah waktunya juga nama Adipati Mrapat dimunculkan," kata Profesor Sugeng.
Terpisah, Sudarmaji, Pengelola Makam Dawuhan menuturkan mendukung perubahan nama Pendopo Duplikat Si Panji menjadi Adipati Mrapat.
Perwakilan kepala desa Kecamatan Banyumas juga setuju dengan nama Pendopo Adipati Mrapat. "Sepakat. Dari sejarahnya dan bupati selanjutnya adalah penerus," tandas Kepala Desa Kejawar Gatot Subekti. (fij)