JAWA TIMUR – Aktivitas Gunung Semeru yang fluktuatif, kemarin sore tiba-tiba Gunung Semeru ini kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG). Namun, belum diketahui pasti jarak luncurnya sampai berapa kilometer.
Sejak ditetapkan menjadi level 3 alias siaga, aktivitas Gunung Semeru selalu tidak terduga.
Selain sering terjadi letusan susulan, tiba-tiba gunung tertinggi di Pulau Jawa ini kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG) kemarin sore. Sebagian besar wilayah terdekat dihujani abu.
Diperkirakan sekitar pukul 15.48, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Gunung Sawur merekam APG memiliki amplitudo maksimal 22 milimeter dengan durasi sekitar 18 menit. Karena saat itu Gunung Semeru juga ditutupi awan kabut yang cukup tebal, jarak itu belum terukur.
Ainul salah satu warga Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo mengatakan, kepulan asap tersebut terbagi menjadi dua. Awan hitam menjulang ke atas, sedangkan awan putih menutupi kawasan Gunung. Kejadian itu terekam jelas melalui CCTV milik BPBD Lumajang di beberapa titik.
“Alhamdulillah warga langsung merespons dengan cepat. Saat kejadian ada yang sudah berjaga-jaga untuk mengamankan diri. Tetapi tidak sepanik seperti APG yang Desember lalu,” katanya. Menurutnya, getaran APG yang lumayan besar tersebut menimbulkan hujan abu yang lumayan parah.
https://radarbanyumas.co.id/muncul-lagi-banjir-lahar-dingin-gunung-semeru-2-warga-plus-4-kerbau-terjebak/
Sampai saat ini, Pemkab Lumajang belum menerima laporan dampak akibat APG tersebut. Namun, Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas lainnya di jarak 13 kilometer dari puncak gunung.
Tidak hanya itu, warga juga diminta menjauhi aliran sungai lahar sejauh 500 meter.
“Untuk jarak luncurnya kami belum mengetahui. Tetapi kami mengimbau warga untuk selalu waspada. Karena jarak APG kali ini belum diketahui karena gunung sedang ditutupi awan tebal,” pungkasnya (son/fid/radarjember/ttg)