SILVERSTONE-Sirkuit Siverstone, Inggris baru saja diaspal ulang beberapa waktu yang lalu. Namun upaya pengaspalan itu belum menyelesaikan masalah lantaran masih ada area yang bergelombang. Pihak pengelola kini sedang berusaha mengatasi hal tersebut sebelum gelaran MotoGP Inggris Agustus mendatang.
Permukaan yang tidak merata yang terdapat di tikungan Brooklands. Di tikungan itu tampaknya menjadi masalah baru. Ketika digelar Formula 1 GP Inggris 2019 dua pekan lalu, pembalap tim Renault,Daniel Ricciardo yakin rider-rider MotoGP tidak akan menyukai aspal bergelombang di tikungan setelah lintasan lurus Wellington tersebut.
Saat ini, pihak pengelola sirkuit Silverstone menggandeng desain trek MotoGP, Dromo untuk melakukan perbaikan. Pemilik Dromo, Jarno Zaffelli menerangkan, perbaikan khusus pada tikungan Brooklands sudah sesuai dengan hasil inspeksi dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM).
Kami merancang ulang permukaan itu dengan dua lapisan. Lapisan pertama memakai material sesuai regulasi dan itu cukup mudah dilakukan karena lebih lunak. Sementara lapisan kedua lebih sulit dan sangat sensitif terhadap temperatur, ujar Jarno Zaffelli seperti dikutip dari Motorsport.
Berkaca pada musim lalu, aspal sirkuit Silverstone dilakukan perbaikan lantaran hujan yang cukup deras membuat genangan. Akibatnya MotoGP Inggris 2018 terpaksa dibatalkan. Permukaan aspal yang baru diperbaiki beberapa bulan sebelumnya demi menghilangkan aspal bergelombang, justru menyebabkan terciptanya genangan-genangan yang dinilai membayakan keselamatan.
Zaffelli mengatakan, penyebab adanya bump di Silverstone terjadi bukan karena pengaspalan ulang yang dilakukan oleh kontraktor. Trek sepanjang 5,9 km itu diaspal ulang menyusul kegagalan sistem drainase yang berbuntut pada pembatalan MotoGP Inggris 2018.
Pengerjaan ulang dilakukan oleh perusahaan Solihull yang berbasis di Tarmac, serta diawasi perusahaan desain trek Studio Dromo. Kami membangun kembali (permukaan) dalam dua lapisan. Lapisan pertama diatur dan cukup mudah karena merupakan kompon yang lebih lunak, terang Zaffelli.
Lalu, ketika kami melakukan wearing course (lapisan atas dalam konstruksi jalan), itu sangat sulit dan sangat sensitif terhadap suhu. Sekeras apa pun bahan yang Anda inginkan, Anda perlu memiliki kontrol suhu yang lebih ketat, dan inilah yang kami miliki, tambahnya.
Zaffelli sendiri tak menyalahkan Tarmac yang menjadi kontraktor saat itu atas terciptanya bump tersebut. Mneurutnya, hal itu disebabkan keadaan yang mereka alami saat pengaspalan ulang. Di sisi lain, dia justru memuji komitmen sang kontraktor terhadap proyek tersebut.
Aspal sebelumnya dilakukan oleh Agregat Industri, mendapat pujian pada awalnya. Namun memburuk saatFormula 1menyambangi Silverstone pada Juli (2018), tuturnya.
Zaffelli juga mencatat permukaan lintasan baru Silverstone tidak menunjukkan tanda-tanda degradasi selama akhir pekan F1 GP Inggris pekan lalu. Bahkan menyebut aspal itu sebagai hasil yang luar biasa.
Kami tahu balap Formula 1 luar biasa danHamilton memecahkan rekor (lap) pada lap terakhirnya dengan ban hard setelah hanya 20 hari dari pengaspalan ulang, dan aspalnya sangat bagus. Tidak ada tanda-tanda kerusakan, tidak ada. Jadi, itu benar-benar hasil yang luar biasa, tandasnya. (wsa/fin)