BANYUMAS - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Rempoah mampu mengelola secara mandiri. Bahkan mampu kenyerap tenaga kerja dari warga sekitar. Hal itu setelah adanya management yang baik dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Bupati Banyumas, Achmad Husein yang didampingi Kepal Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Junaedi saat mengunjungi TPST Rempoah membeberkan kesuksesan TPST tersebut.
https://radarbanyumas.co.id/mesin-pemilah-sampah-tpst-sumpiuh-masih-sering-rusak/
Husein turut senang karena sekarang TPST Rempoah sudah mandiri dengan mampu mengatasi sampah hingga mempekerjakan sebanyak 25 orang.
“Ada sebanyak 25 orang tenaga kerja. Ini tidak rugi dan bisa mengatasi sampah, walaupun masih ada masalah-masalah tapi bisa diatasi,” katanya.
Manager BUMDes, Nana Supriyana menjelaskan untuk pengelolaan sampai di TPSTnya dari mulai penjemputan dari warga, hingga dikumpulkan dan dipilah dilakukan seluruhnya oleh pekerja di TPST dengan penuh semangat. Hingga kemudian setelah proses pemilahan akan menghasilan sampah organik dan anorganik.
Sampah organik dimanfaatkan untuk budidaya maggot atau belatung, kemudian untuk anorganik sebagian dilakukan pemilahan lagi hingga akhirnya dijual.
Ia menyebut saat ini pelanggan TPST ada 2000 orang. "Pelanggan dari Rempoah ditambah lagi dari Desa Pamjien dan Kemutugkidul yang baru ini ada rumah sakit di Baturraden," katanya.
Dia mengaku masih membuang sampah tiga truk per minggunya karena keterbatasan yang ada. Namun, pihaknya berusaha untuk terus berusaha menekan agar sampah bisa habis di TPST.
"Kita di sini juga dapat memproduksi maggot per harinya 60 kilogram. Sehingga TPST sudah tidak lagi merugi,” katanya. (ali)