STRATEGIS - Pasar Pratistha Harsa yang cukup strategis dan representatif belum mendongkrak penjualan.FOTO: AAM
PURWOKERTO- Tempat yang bagus dan strategis tidak serta merta mendongkrak transaksi para pedagang. Terbukti keberadaan Pasar Pratistha Harsa menjadi lapak kuliner bagi mantan PKL alun – alun justru cenderung sepi.
"Untuk omset sangat turun, kadang malah tidak ada pembeli sama sekali," kata Dede, pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Jensud.
Dede, salah satu pedagang pakaian dan alas kaki menuturkan sudah setahun lebih menempati pasar pratistha harsa. Namun omsetnya menurun drastis. Dia sendiri pindah ke Pratistha Harsa sejak 24 Mei 2017.
Secara pendapatan, Dede mengaku lebih laku berjualan di Trotoar Jensud daripada di Pasar Pratistha Harsa. Namun, secara tempat memang lebih nyaman. "Tapi kalau berbicara pendapatan lebih tinggi jualan di jensud," papar Dede.
Pasar Pratistha di sisi sebelah Jalan Jenderal Soedirman merupakan lapak baru bagi para pedagang yang sebelumnya menjadi PKL di Jensud. Sementara, bagian dalam dari Pasar Pratistha Harsa menjadi lapak kuliner bagi mantan PKL alun - alun. Meski berada di lokasi strategis, dari pantauan Radar Banyumas, pasar ini justru sepi pembeli.
Selain Bantuan promosi, Dede juga mengharap ada suntikan dana hibah guna membantu kelangsungan dagangannya. Selama ini modalnya hampir habis untuk makan dan bertahan saat omsetnya terus menurun. (aam)