PURWOKERTO-Balai Latihan Kerja (BLK) di naungan Dinas Ketenaga Kerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop dan UKM) Kabupaten Banyumas menargetkan 180 orang mengikuti pelatihan penjahit garmen di tahun 2018. Hanya saja, di triwulan pertama hingga Rabu (28/3), baru ada 10 orang yang mengikuti pelatihan tersebut.
"Kami masih akan membuka pendaftaran untuk mencapai target tersebut, dan hingga akhir tahun, kami yakin bisa mencapai target tersebut," kata kepala UPT BLK Kabupaten Banyumas, Eko Yunianto.
Dikatakan dia, program pelatihan jahit garmen baru diadakan di tahun 2018 meski perencanaan sudah dilakukan di tahun sebelumnya. Dalam mengejar target, pihak BLK mengadakan sosialisasi atau pemberitahuan kepada masyarakat. Kelas pelatihan berlangsung 15 hari, dengan peserta 10 orang setiap satu kelas.
"Jadi targetnya kita adakan 18 kelas jahit garmen," katanya.
Eko menjelaskan, perbedaan pelatihan menjahit atau tata busana dengan jahit garmen adalah, pelathan menjahit diajarkan mengukur tubuh, pola, dan menjahit secara manual ataupun mesin jahit listrik.
Sedangkan pelatihan garmen, peserta diajarkan menjahit dalam jumlah besar. Tidak ada pengukuran tubuh dan pembuatan pola. Maksudnya agar peserta dapat bekerja di konveksi besar, atau perusahaan garmen.
"Mesin yang digunakan bukan mesin jahit manual, tetapi mesin high speed," katanya.
Ia mengatakan, syarat peserta pelatihan tidak sulit. Pendidikan tidak menjadi masalah peserta untuk mendaftar.
"Lulusan SMA, SMP, bahkan SD pun bisa mendaftar, kalau ijazah sudah hilang tetap boleh mendaftar dengan menyertakan fotocopy ijazah," ujarnya. Mulai dari usia 18 tahun hingga 27 tahun.
"BLK sifatnya masih sebatas pelatihan, belum ada penyaluran tenaga kerja," tambahnya.
Penyaluran tenaga kerja dapat melalui job fair yang diadakan oleh Dinnakerkop. Tetapi Eko mengatakan, jika ada perusahaan yang datang langsung mencari tenaga kerja ke BLK, maka peserta BLK akan diutamakan.
Ia berharap pelatihan tersebut dapat memberikan keterampilan kepada peserta, sehingga setelah keluar dari BLK, peserta tak lagi menganggur. (ing/ttg)