PURWOKERTO- Menjelang Tahun Baru Imlek 2017, harga daging ayam tetap stabil. Namun permintaan justru menurun. Di Pasar Manis Purwokerto, harga daging ayam kampung hingga Selasa (24/1) Rp 60 ribu per kilogram, dan harga ayam boiler Rp 34 ribu, mengalami kenaikan Rp 1 ribu sudah seminggu ini.
Pedagang daging ayam Pasar manis Purwokerto, Arif mengatakan, harga ayam dalam kurun waktu seminggu terjadi perubahan tidak signifikan. Perubahan harga yang terjadi pun mengikuti dari tengkulak.
"Kalau harganya naik, di sini ikutan naik. Mau bagaimana lagi karena kalau tidak ikut naik bisa rugi, tapi kenaikannya juga tidak banyak hanya Rp 1 ribu," ujarnya.
Meskipun harga daging ayam stabil, tetapi pembeli saat ini justru sepi. Sudah lima hari ini, baik daging ayam kampung maupun daging ayam potong tidak banyak diburu pembeli. Hal itu mebuat omzet pedagang ayam turun 50 persen.
Menurut Arif, stok selalu tersedia. Namun karena masih mengawali tahun yang baru, biasanya masih jarang pembeli daging ayam. "Kalau lagi sepi seperti ini, saya sedia sekitar 50 kilogram per hari, biasanya bisa lebih dari itu," ungkapknya.
Senada dengan Arif, pedagang daging ayam lainnya, Sri Puji Lestari mengatakan, kenaikan atau penurunan harga daging ayam tidak berpengaruh pada penjualan. Jika ada kenaikan harga, biasanya berlangsung selama seminggu, begitu pula jika ada penurunan harga berlaku selama seminggu.
Jika menjelang even tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru, Imlek, atau musim hajatan, permintaan akan meningkat. "Tapi ini menjelang Imlek ini belum begitu terasa banyaknya pembeli, masih seperti biasa," ujar Sri.
Pembeli daging ayam, Nur megatakan, dirinya tidak terpengaruh dengan adanya kenaikan atau penurunan harga daging ayam. Sebab,untuk konsumsi daging ayam tidak terlalu sering.
"Biasanya sebulan sekali, itu juga tidak pasti, kadang konsumsi daging ayam juga untuk variasi saja jadi tidak terlalu sering," kata Nur. (ely)