Wisatawan ke Banyumas Tembus 1,8 Juta

Selasa 17-01-2017,07:46 WIB

Baturraden Masih Jadi Primadona PURWOKERTO - Obyek wisata di Kabupaten Banyumas nampaknya masih menjadi andalan wisata di wilayah Jawa bagian selatan. Hal itu terlihat dari jumlah wisatawan pada tahun 2016 yang mencapai 1,8 juta lebih orang. Kunjungan wisatawan melebihi target yang ditetapkan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, sebanyak 1,15 juta wisatawan. Kabid Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Saptono menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan tahun lalu sebanyak 1.839.934. Dari kunjungan sebanyak itu, obyek wisata alam Baturraden tetap menjadi primadona dengan jumlah pengunjung atau wisatawan mencapai 520.000. "Selebihnya di sejumlah obyek wisata lainya yang ada di Banyumas," kata Saptono saat ditemui di ruangannya, Senin (16/1). Ia mengatakan, saat ini ada belasan obyek wisata yang menjadi andalan di Banyumas, baik yang dikelola Pemerintah, Perhutani, swasta maupun kelompok sadar wisata. Obyek wisata itu diantaranya, Baturraden, Museum Wayang, Taman Panglima Soedirman, Taman Andhang Pangrenan, Taman Bale Kemambang, Wisata Husada Kalibacin, Masjid Saka Tunggal, Curug Cipendok, Curug Gede, Curug Ceheng, Small world, dan wisata yang dikelola Palawi seperti Kebun Raya Baturraden, Pancuran Pitu, Bumi Perkemahan dan beberapa obyek wisata lainnya. Sementara untuk target kunjungan wisatawan tahun 2017, Pemkab Banyumas, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017 sebanyak 1,2 juta orang, atau naik dari target tahun lalu sekitar 50 ribu wisatawan. Untuk memenuhi target kunjungan wisatawan sebanyak itu, kata dia, pihaknya sedang berupaya menarik wisatawan dengan melakukan pembenahan di sejumlan obyek wisata yang ada. Meski begitu, keberhasilan meningkatnya pengunjung juga akan dipengaruhi kondisi ekonomi, cuaca, dan alam. "Jika kondisi perekonomian membaik, alam bersahabat, maka jumlah pengunjung akan meningkat dengan sendirinya," ujarnya. (why)

Tags :
Kategori :

Terkait