Mudik itu memang asik, penuh rasa bahagia, meski penuh juga kekesalan karena kamacetan. Nah, setelah acara mudik balik usai, saatnya untuk cek up motor. Tentunya supaya performa sepeda motor tetap prima dan nyaman dikendarai.
Stanley Sibuea, kepala mekanik AHASS TODO STANLEY Depok, menyarankan, setiap bikers harus mempunyai catatan jarak kilometer sepeda motor pada saat servis terakhir. Itu dimaksudkan supaya lebih mudah mengetahui sudah berapa kilometer melakukan perjalanan. Untuk pemeriksaan sepeda motor pasca mudik, akan dibagi dalam tiga tipe yakni matik, bebek, dan sport.
Tipe bebek atau sport, pemeriksaannya sama halnya seperti tipe matik, hanya saja tidak ada pemeriksaan di bagian transmisi otomatis (CVT), melainkan pemeriksaan di setelan rantai. Pemeriksaan rantai cukup gampang, apakah rantai perlu disetel ulang atau tidak.
Sementara tipe matik ada beberapa point sederhana yang pemeriksaannya dapat dilakukan sendiri. Tapi Stanley menyarankan lebih baik diperikasa ke bengkel resmi.
Ban
Pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi, ban dan tekanan angin ban. Periksa profil ban apakah masih sesuai, sudah aus atau bergelombang. “Pemudik kan biasanya menempuh jarak yang jauh, misalkan sekali jalan 100 km, kalau mudik dan balik kan bisa 200 km. Tekanan angin dan profil ban perlu diperiksa, tapi lebih baik anginnya ganti yang baru,” saran Stanley.
Rem
Piranti berikutnya yang harus diperiksa yakni kampas rem depan dan belakang. Untuk kampas cakram dan rem tromol atau belakang lakukan penyetelan ulang di mana jarak main bebas handel rem sebelah kiri pada saat bebas dan di tarik sekitar 20 – 30 mm. Cek juga minyak remnya, jika sudah meliwati batas maksimum lebih baik diganti.
Filter Udara
Piranti berikutnya filter udara. Tergantung kondisi jalan dan cuaca pada saat kita mudik dan balik mudik. Jika pada saat mudik rute yang kita lewati hujan, berdebu atau sering melewati genangan, ada baiknya langsung dilakukan pembersihan pada filter udara, kalau kondisi filter udara sudah cukup kotor ada baiknya diganti baru.
Busi
Kemudian cek sistem pengapian, yakni busi. Cara cukup sederhana tarik handel gas, jika putaran mesin naik dan turun gas, baik tanpa ada tersendat, dan langsung turun pada saat gas dilepas berarti kondisi busi masih bagus. Tapi, jika dirasa motor terasa berat atau kurang responsif, ada baiknya melakukan pengecekan pada busi.
CVT
Sistem CVT, bagian ini ada baiknya setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh langsung dibawa ke bengkel resmi. Biasanya CVT akan berdebu dan kotor, debu dan kotoran ini berasal dari v–belt yang bekerja. Juga pemberian grease pelumasan di beberapa bagian CVT. Termasuk memeriksa apakah ada kebocoran oli dari seal-seal di piranti CVT.
Oli Mesin dan Gardan
Langkah berikutnya penggantian oli mesin dan oli gardan. Pergantian pelumas mesin dan gardan menjadi hal wajib, karena pada saat perjalanan jarak jauh berbagai macam kondisi jalan kita lewati. Dikarenakan kadar penguapan oli untuk motor saat ini cukup tinggi.
Jika Anda melakukan pergantian oli sendiri, maka perhatikan hal berikut; kapasitas oli masih sesuai standard atau tidak. Lihat warna olinya, jika berwarna cerah berarti masih baik. Jikalau berwana gelap dan pekat ada baiknya langsung diganti. Sedangkan oli gardan, sebaiknya langsung diganti. (*)