BANJARNEGARA - Sendratari yang mengangkat legenda Telaga Merdada memukai ribuan perantau di ibu kota. Penonton berasal dari berbagai daerah terhipnotis dengan ragam gerak penari pada acara Gelar Budaya Greget Banjarnegara, Minggu (1/7) di Anjungan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Gerakan yang atraktif mampu menyedot fokus penonton. Terkadang lemah lembut penuh ekspresi. Terkadang pula rancak penuh semangat dan kekuatan sesuai alur tari yang dibawakan.
Tari yang dipentaskan pada gelaran tersebut antara lain Sekar Gadung, Tari Ronggeng Rancak, Tari Topeng gandek dan puncaknya Drama Tari Pesona Kemilau Telaga Merdada. Tepuk tangan pun terdengar riuh di pendapa yang penuh sesak.
GO NASIONAL : Belasan remaja Banjarnegara membawakan sendra tari legenda Telaga Merdada di TMII, Minggu (17)
Telaga Merdada di Dieng tidak hanya indah. Namun menyimpan kisah Dewi Anjani, Guwarsa Sugriwa dan Guwarsi Subali. Mitos yang hidup di kalangan masyarakat Dieng menyebutkan bahwa Telaga Merdada dianggap sebagai penjelmaan dari Pusaka Kedewataan Cupu Manik Astagina.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dalam mengatakan pemkab ingin agar greget membangun terjadi di berbagai bidang. Termasuk di sektor infrastruktur dan sektor lainnya seperti pariwisata.
Budhi mengatakan gelar budayaini merupakan ajang aktualissi potensi seni budaya sekaligus ajang promosi untuk lebih mengenalkan potensi Banjarnegara secara lebih luas.
“Melalui kesempatan ini kami informasikan bahwa tanggal 3,4,5 Agustus 2018 akan digelar event besar yaitu Dieng Culture Festival kesembilan. Silakan datang untuk menikmati uniknya budaya dan indahnya wisata di Dieng," paparnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Dwi Suryanto mengatakan gelar budaya ini menarik minat ribuan penonton. Selain banyak tokoh penting yang hadir, acara ini juga dihadiri berbagai paguyuban perantau asal Banjarnegara. (drn)