KETAT: Pemindahan narapidana asal Lampung berlangsung ketat dengan pengawalanan dari Brimob, Jumat (31/12).
CILACAP - Kurang dari sepekan, Lapas Khusus Nusakambangan menerima 24 warga binaan pemasyarakatan (WBP) baru dengan kategori merah atau high risk, dari tiga lapas di tiga provinsi.
Dengan rincian, sebanyak 4 narapidana high risk asal Lapas Aceh pada Selasa (28/12), 12 narapidana high risk asal Bangli Bali pada Rabu (29/12), dan terakhir 8 WBP dari Lapas Kelas 1 Bandar Lampung Jumat (31/12) lalu.
Untuk WBP asal Aceh merupakan WBP kategori high risk dengan vonis mulai 16 tahun penjara hingga seumur hidup. Kemudian untuk WBP asal Bali, masa hukuman mulai dari enam tahun sampai dengan seumur hidup dan 20 tahun.
Untuk delapan narapidana dari Lapas Lampung, 6 di antaranya adalah terpidana kasus narkoba, dan dua kasus terorisme.
Koordinator Lapas Se Nusakambangan Jalu Yuswa Panjang menjelaskan, sama seperti pemindahan sebelumnya, pemindahan delapan narapidana dari Lampung dilaksanakan dengan pengawalan ketat oleh delapan petugas dari Brimob Polda Lampung dan empat petugas Lapas kelas 1 Bandar Lampung.
Mereka berangkat melalui perjalanan darat dan tiba di Dermaga Wijayapura Jumat pada pukul 10.00 WIB. "(Pemindahan) Ini merupakan salah satu bentuk deteksi dini gangguan keamanan," kata Jalu.
Pemindahan, Jalu menambahkan, juga dalam rangka implementasi revitalisasi Pemasyarakatan serta pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban.
https://radarbanyumas.co.id/antisipasi-narapidana-kabur-petugas-lapas-dilarang-libur/
"Seperti yang disampaikan Bapak Dirjenpas, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, dan kami Nusakambangan siap mendukung program tersebut," pungkas Jalu yang juga Kalapas kelas 1 Batu Nusakambangan.
Jalu memastikan, seluruh proses pemindahan Narapidana ke Lapas Karanganyar ini sudah mengikuti standar pengamanan, dan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, baik dari berangkat, perjalanan dan proses penerimaan di Nusakambangan. (nas)