Ajarkan Anak Membaca Sejak Dini
PURWOKERTO- Minat baca masyarakat Indonesia harus diakui masih rendah. Minat baca harus harus ditumbuhkan sejak dini.
Hal tersebut disampaikan psikolog anak, Dr. Seto Mulyadi SPsi MSi, yang akarab dipanggil Kak Seto yang hadir dalam pembicara Talkshow dalam pembukaan bazar peringatan Hari Buku Sedunia di Bakorwil, Jumat (22/4) kemarin. Talkshow diikuti puluhan siswa dan guru dari sekolah-sekolah di Purwokerto.
"Orang tua harus menjadi orang pertama yang mengenalkan anak dengan buku. Dari kecil, selain menyiapkan perlengkapan anak seperti popok dan lain-lain, harusnya juga menyiapkan buku untuk anak," kata dia.
Memperkenalkan buku kepada anak, lanjutnya, harus dengan cara-cara khusus tidak dengan paksaan. "Misalnya kita bacakan dengan nada-nada indah dan halus, dengan pengulangan-pengulangan kata, atau dengan mendongeng, dan mengajarkan anak untuk menulis dan senang terhadap buku," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, Ramdan Deny Prakoso, mengatakan saat ini ranking indeks pembangunan Indonesia hanya peringkat 160 dari 180 negara dalam survey yang dilakukan Unesco pada tahun 2014.
"Ranking indeks pembangunan sangat rendah, karena minat baca buku berhubungan dengan tingkat kemajuan ekonomi," paparnya.
Menurutnya, dalam survey Unesco dinyatakan bahwa angka penerbitan buku baru di Indonesia kalah jauh dengan negara lain. "Indonesia belum menyentuh angka seribu dalam satu tahun, Jepang sudah lebih dari 45 ribu, Inggris di atas 60 ribu sedangkan Amerika melebihi 100 ribu buku baru," terangnya.
Ramdan menambahkan, dalam seminggu waktu yang terpakai oleh warga Indonesia adalah 20 jam untuk nonton televisi, browsing selama 8 jam, mendengarkan radio hampir 7 jam sedangkan waktu untuk membaca buku kurang dari 6 jam.
"Oleh karena itu, kami bekerjasama dengan instansi lain berkomitmen untuk meningatkan minat baca masyarakat khususnya Banyumas, dalam momentum peringatan Hari Buku Sedunia ini, kami membuat acara Pameran dan Bazar buku dan rencananya akan diadakan rutin dalam setiap tahun," tegasnya.
Ia mengungkapkan, dengan adanya acara Bazar dan Pameran buku, masyarakat Banyumas akan tergerak untuk sadar membaca buku, karena Banyumas sebagai kota pelajar memiliki suasana yang kondusif. (mif/acd)