GANDRUNGMANGU - Khafit (60), warga Desa Bulureja RT 04 RW 07 Kecamatan Bantarsari, sedang dirundung duka. Dia kehilangan istri tercinta, Badriah (50).
Mereka terserempet Kereta Api (KA) Mutiara Timur jurusan Surabaya-Bandung, saat melewati perlitasan KA di sebelah barat Stasiun Gandrungmangu, Selasa (27/2) pagi.
JATUH : Khalif dan Badriah jatuh sesaat setelah tererempet KA Mutiara Timur, Selasa (27/2) pagi. Saat itu keduanya sedang melintas rel di Desa Gandrungmanis Kecamatan Gandrungmangu.istimewa
Peristiwa ini terjadi saat pasangan suami istri itu hendak menuju Pasar Gandrungmangu. Keduanya melintas karena palang pintu terbuka.
Namun ketika badan sepeda motor sudah mulai mendekati rel, tiba-tiba KA dari arah timur melaju. Motor ini terbawa ke arah barat hingga beberapa meter sebelum menabrak besi penghalang.
Badriah meninggal dunia karena mengalami sejumlah luka. Sementara Khafit selamat dan hanya menderita luka ringan.
"Kerombong (tempat belanjaan dari bambu, red) terserempet kereta. Namanya kereta tentu cepat hingga motor ikut terbawa," ujar Kapolres Cilacap, AKBP Djoko Julianto melalui Kapolsek Gandrungmangu, AKP Agus Subagyo, kemarin.
Dia mengungkapkan, pasca kejadian, korban sempat dibawa ke Puskesmas Gandrungmangu 1. Badriah dipastikan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Dia mengalami luka patah tangan kiri, kaki kiri dan luka lebam di bagian wajah. Kuat dugaan luka ini karena terbentur besi yang ada pembatas jalan dengan rel.
"Korban meninggal dunia di tempat kejadian," ungkapnya. Menurut dia, kejadian ini bukan akibat kelalain petugas penjaga palang pintu.
Sebab petugas itu mendapatkan informasi kalau KA Mutiara Timur mengalami keterlambatan. Dia pun tidak tahu secara pasti saat pasangan itu melintas bersamaan dengan munculnya kereta dari arah Stasiun Gandrungmangu.
"Tidak ada unsur kesengajaan ataupun kelalaian," tandasnya. Korban langsung dibawa keluarga ke rumah duka setelah mendapatkan pemeriksaan di Puskesmas Gandrungmangu. (har/din)
Tags :
Kategori :