Jeruk Lokal Hasil Perkebunan Karangpucung Cilacap Mulai Tersingkir Pasokan Luar Daerah

Senin 26-09-2016,14:49 WIB

KARANGPUCUNG - Keberadaan jeruk lokal produk petani Kecamatan Karangpucung, kini mulai tersingkir oleh pasokan buah luar daerah. Penyebabnya, petani setempat kini sudah tidak bisa mencukupi permintaan pasar karena masa panen sudah hampir berakhir dan menyebabkan produksi mereka mulai berkurang. "Sekarang pasokan dari petani lokal mulai berkurang karena panen sudah hampir selesai," ujar Aziz Mubarok, salah satu pedagang di pasar Karangpucung. Pasokan jeruk dari luar daerah, katanya kini mulai melimpah dan membuat harga jeruk lokal makin berkurang. Jeruk itu didatangkan dari Jawa Timur. Pedagang setempat mendapatkannya dari para bandar besar yang membawa kesana. "Mayoritas jeruk dari Jawa Timur," tambah pedagang lainnya, DarSi. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung, Darsim mengatakan, musim panen jeruk di sana hanya berlangsung 2 bulan. Setelah itu dipastikan pasokan jeruk lokal akan berkurang secara bertahap hingga akhirnya terhenti. Awal musim panen jeruk sudah terjadi pada Juli. Dengan demikian, September ini dipastikan jeruk lokal mulai menghilang. "Sekarang produksinya sedikit karena panen hampir berakhir," tandasnya. Sementara itu, harga jeruk lokal Karangpucung pada bulan lalu terpuruk. Penyebabnya karena melimpahnya pasokan dari petani yang tengah mengalami puncak panen. Harganya waktu itu hanya Rp 10 ribu per kg. Padahal pada Juli, harganya jauh lebih tinggi dan berangsur turun secara perlahan. Kecamatan Karangpucung sejak akhir 80-an lalu sudah dikenal sebagai sentra penghasil jeruk di Kabupaten Cilacap. Hanya saja, memasuki 2008 lalu produksi jeruk lokal mengalami penurunan drastis karena serangan hama yang sulit dikendalikan. Baru pada 5 tahun terakhir, petani melakukan peremajaan tanaman dan hasilnya mulai nampak saat ini. (har/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait