Longsor Klawing Ditangani dari Hulu

Senin 11-04-2022,17:01 WIB

PURBALINGGA- Longsor akibat erosi aliran Sungai Klawing, Bancar dan Penaruban Kecamatan Purbalingga yang berdampak pada pemukiman, akhirnya segera ditangani. Akhir pekan lalu sudah dilakukan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait, sekaligus pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak. Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Much Umar Faozi MKes menjelaskan, BBWS SO akan menindaklanjuti hasil rakor dengan penanganan aliran Klawing di hulu. Alat berat juga akan diturunkan untuk mendukung proses perbaikan. “Mekanisme di lapangan terkait penanganan, secara umum dilakukan BBWS SO. Namun kami belum bisa pastikan apakah bentuknya normalisasi sungai Klawing atau apa,” katanya, Minggu (10/11). Pihaknya juga berkoordinasi dengan lintas OPD di daerah untuk penanganan paska bencana. Termasuk dengan Bakeuda yang menangani anggarannya. Minimal sudah ada upaya memberikan imbauan agar pemilik rumah yang terdampak untuk sementara meminimalkan potensi kerusakan dengan membereskan bangunan yang rusak dan bangunan rumah utama dijauhkan dari tepi yang longsor. “Kami sudah mengedukasi agar mengurangi beban bangunan yang terdampak. Pertimbangannya, karena tumpuan bangunan di bawah sudah tidak ada. Karena bangunan diatas tidak ada lagi tumpuan, bisa berbahaya jika masih digunakan,” imbuhnya. Seperti diberitakan, total 22 bangunan milik 22 Kepala Keluarga (KK) di wilayah RT 1 RW 1 Kelurahan Bancar, Purbalingga, terdampak erosi Klawing. Dua bangunan bagian belakang rumah warga sudah terbawa arus dan kondisinya mengkhawatirkan. https://radarbanyumas.co.id/aliran-sungai-klawing-kikis-22-bangunan/ Longsor paling parah setinggi 12 meter dengan lebar/panjang longsoran 300 meter. Untuk penanganan masuk kategori darurat berada di rumah bagian belakang. Sedangkan di wilayah Penaruban, talud yang ambrol juga masih mengancam satu rumah warga. Penanganannya baru sebatas menutup batas yang ambrol agar tidak membahayakan warga lainnya. (amr)

Tags :
Kategori :

Terkait