OPERASIONAL PKL: PKL kuliner Mayong bisa buka sampai malam saat ramadan.
PURBALINGGA - Memasuki awal Ramadan tahun ini, PKL kuliner se Purbalingga bakal bisa buka lebih malam.
Namun bukan diizinkan, hanya disarankan bisa buka melayani pembelian makanan santap sahur dengan dibungkus maupun dengan jual beli online. Syaratnya, protokol kesehatan diterapkan. Tanpa itu, maka Sat Pol PP akan menegur keras.
https://radarbanyumas.co.id/kelonggaran-sektor-rumah-makan-di-banyumas-operasional-malam-hanya-untuk-sahur/
Kepala Satpol PP Purbalingga Drs Suroto MSi melalui Kabid Tibumtranmas Wijayanto SSos menjelaskan, “toleransi” bukan berarti diizinkan. Karena aturan pembatasan jam buka tetap sama. Hanya saja, karena situasi Ramadan maka diminta bisa menyesuaikan dengan prokes.
“Kami akan patroli dan mengingatkan semua penjual dan pembeli. Di seputar kota dan lokasi PKL kuliner. Jangan sampai karena ada sedikit kelonggaran, maka jor-joran. Tetap kita tertibkan,” tegas Wijayanto, Senin (12/4).
Pihaknya menyadari di bulan puasa masih ada Covid-19, dan penanganannya harus berbagai elemen. Tak hanya pemerintah, peran serta masyarakat agar taat aturan dan tidak berkerumun juga sangat membantu.
“Kalau upaya pemerintah ketat, simultan dan tegas, namun kesadaran masyarakat taat prokes minim, sama saja berpotensi menjadi kendala penuntasan pandemi Covid-19 di Purbalingga,” tambahnya.
Wijayanto juga mengatakan, khusus untuk pertokoan, swalayan dan sejenisnya, pukul 22.00 tetap harus menghentikan operasional. Kecuali apotik, SPBU dan bidang lain yang menunjang dan sesuai aturan PPKM.
“Kami tetap bagi tugas dan berupaya maksimal dalam menegakkan prokes. Sembari menunggu perpanjangan surat edaran maupun instruksi menteri soal PPKM. Lalu mensosialisasikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, bagi tempat makan, warung makan dan restoran diminta bisa menjaga dan mendukung pelaksanaan ibadah puasa. Jika harus buka di pagi hari,jangan terlalu vulgar.
“Surat sedang diajukan ke Bupati dan sedang direvisi pimpinan,” katanya. (amr)