SERIUS : Peserta sosialisasi penyelenggaraan haji yang digelar Seksi PHU Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga, Rabu (21/11). BUDI CAHYO UTOMO/RADARMAS
PURBALINGGA - Calon jamaah haji 2019 asal Kabupaten Purbalingga, bakal lebih leluasa dan nyaman melaksanakan prosesi ibadah hajinya. Pasalnya pada tahun 2019, penentuan maktab didasarkan asal daerah calon jamaah haji.
"Tahun lalu, jamaah haji Purbalingga ditempatkan dengan jamaah haji asal Sumatera. Tahun 2019, jamaah haji Purbalingga akan ditempatkan bersamaan dengan jamaah haji dari kabupaten lain di Jawa Tengah. Ini bertujuan agar antar jemaah dapat saling berkomunikasi dengan baik," tutur Kepala Kantor Kemenag Purbalingga Karsono, saat sosialisasi penyelenggaraan haji yang digelar Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Rabu (21/11).
Dikatakan, inovasi pelayanan haji berikutnya dalam penjamuan makanan. Makanan yang disediakan menyesuaikan makanan khas masing-masing daerah.
Misalnya daerah Purbalingga, khasnya soto bening. Daerah Semarang, soto khas Semarang. Dengan cara ini, diharapkan tidak ditemukan lagi jamaah yang malas makan, karena menu yang tidak sesuai dengan lidah mereka.
“Orang Purbalingga ada yang tidak cocok makan makanan Arab, akhirnya tidak makan dan berujung sakit. Kalau sakit ibadah haji tidak bisa terlaksana dengan sempurna,” ungkapnya.
Inovasi berikutnya, tuturnya, urusan makan bagi jamaah haji selama di tanah suci akan diurusi oleh negara.
“Jika rencana ini terealisasi, jamaah haji tidak perlu lagi membawa beras atau rice cooker. Sehingga tidak repot membawa dari tanah air. Tapi masih diperbolehkan membawa serundeng, kering kentang, sambal atau makanan kesukaan,” imbuhnya.
Karsono dalam sambutannya mengajak para calon jamaah haji agar bersama-sama dan bekerjasama, mewujudkan suksesnya penyelenggaraan ibadah haji. Sehingga jamaah haji Purbalingga memperoleh predikat haji mabrur.
“Syaratnya sukses haji mabrur, jamaah harus siap diatur. Artinya, mulai hari ini dan seterusnya akan ada kegiatan berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji. Ada sosialisasi, pembuatan pasport, bimbingan manasik haji tingkat kecamatan, bimbingan manasik haji tingkat kabupaten," terangnya.
"Hingga pemberangkatan dan pemulangan akan diatur oleh pemerintah, dalam hal ini Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga dan Pemda Kabupaten Purbalingga. Untuk itu diharapkan kepada CJH untuk mengikuti komando dari pemerintah dengan sabar dan ikhlas,” lanjutnya.
Sosialisasi penyelenggaraan haji diikuti 587 orang calon jamaah haji. Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Ratmono menjelaskan, sosialisasi dilaksanakan dalam empat angkatan.
“Calon jamaah haji yang hadir hari ini (kemarin, red) dan besok (hari ini), mereka yang sudah pasti berangkat ibadah haji tahun 2019. Setelah sekitar 8 tahun menunggu. Karena mereka mendaftar pada tahun 2011 lalu,” ungkap Ratmono. (bdg)