PURBALINGGA - Libur panjang natal dan tahun baru yang bersamaan dengan libur sekolah, berimbas terhadap stok darah di Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purbalingga. Saat ini, stok darah di UTD PMI Kabupaten Purbalingga dalam kondisi krisis.
Berdasarkan data terakhir, Kamis (4/1) pagi, stok darah di UTD PMI Kabupaten Purbalingga hanya 47 kantong darah. Terdiri dari 9 kantong golongan darah A, 15 kantong golongan darah B, 18 kantong golongan darah O, serta 5 kantong golongan darah AB.
GENCAR : Donor darah massal diadakan UTD PMI dengan Kemenag Purbalingga.ADITYA/RADARMAS
Petugas Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) UDD PMI Kabupaten Purbalingga Kukuh Cahya Urip menjelaskan, stok aman jumlah kantong darah minimal 80 kantong darah. "Stok aman berada di parameter hijau, yakni lebih dari 80 kantong. Sedangkan saat ini berada di parameter kuning atau berada di kisaran 28 kantong hingga 80 kantong," jelasnya.
Dikatakan, dengan kondisi berada di parameter kuning dapat dikatakan stok darah tidak aman. "Hal itu disebabkan banyak pendonor darah yang menunda mendonorkan darahnya, karena libur panjang natal dan tahun baru," imbuhnya.
Kondisi krisis stok darah terjadi sebelum libur panjang natal dan tahun baru. Kondisi semakin terasa ketika memasuki libur panjang, karena jumlah pendonor mulai turun drastis.
Di awal tahun ini, UTD PMI berusaha mengamankan stok darah. Pihaknya baru bisa mengumpulkan kantong darah dalam kegiatan donor darah masal di pada 3 Januari lalu. Namun masih belum bisa menolong terjaganya stok darah, karena permintaan yang tinggi. (tya/sus)