PURBALINGGA- Jalan Piere Tendean Purbalingga saat ini menjadi lokasi berjualan pedagang kaki lima (PKL) dan didominasi PKL kuliner. Sejak pagi hingga malam, PKL menempati lapak bongkar pasang di salah satu sisi jalan.
Awalnya, setiap Ramadan dan lebaran, Jalan Piere Tendean dijadikan pusat kuliner. Namun selepas ramadan, PKL masih tetap berjualan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Sidik Purwanto mengatakan, jumlah PKL Piere Tendean semakin banyak. Namun Sidik mengakui, belum memiliki data khusus sebab PKL di ruas Jalan Piere Tendean belum berizin.
PENUH PKL : Jalan Piere Tendean Purbalingga dari pagi hingga malam dipenuhi PKL, terutama PKL kuliner. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
“Sebenarnya bukan memberikan toleransi, namun memberikan kesempatan PKL untuk berusaha dengan memperhatikan lingkungan. Jika sudah semrawut, urusannya dengan Satpol PP. Kami juga masih mempertimbangkan urusan perut,” tegasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Purbalingga Imam Wahyudi mengatakan, pihaknya hanya melaksanakan tugas. Selama belum ada perintah dan koordinasi dengan OPD terkait seperti Dinperindag, maka belum akan ditertibkan.
“Yang penting tidak semrawut dan tetap menjaga ketertiban dan kebersihan. Dinas Perdagangan tentunya memiliki pertimbangan sendiri soal PKL di jalan itu,” katanya.
Imam juga mengakui, selama ini PKL di Jalan Piere Tendean masih kondusif. Jika sudah menganggu lalulintas dan semrawut, akan dilakukan pendekatan kembali. Meski memberikan "toleransi", pemkab mengawasi kegiatan PKL.
“Ada rencana akan ada penataan kembali lokasi PKL yang diperbolehkan dan yang dilarang. Misalnya melalui perbup,” ungkapnya. (amr/sus)