Bencana Alam "Erupsi" Gunung Slamet
PURBALINGGA – Pada Kamis (16/11), warga di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, panik. Mereka berhamburan keluar rumah. Dari anak-anak hingga orang tua, berlarian menyelamatkan diri. Bahkan ibu hamil pun berusaha mencari tempat yang aman, agar tidak terkena erupsi Gunung Slamet.
Ternyata, kepanikan yang terjadi di Dukuh Limpakgombong Desa Karangjengkol dan Dukuh Simpar Desa Candiwulan, ternyata bukan kejadian sebenarnya. Mereka tengah melakukan latihan penanggulangan bencana alam erupsi Gunung Slamet yang diadakan Korem 071/Wijayakusuma.
LATIHAN : Korem 071/Wijayakusuma mengadakan latihan penanggulangan bencana alam erupsi gunung merapi yang diadakan di dua desa di Kecamatan Kutasari. GALUH WIDOERA/RADARMAS
Latihan diikuti sekitar 200 warga dan 50 orang dari instansi terkait. Pelatihan dilaksanakan mulai dari Desa Karangjengkol dan berakhir dengan evakuasi warga ke lapangan Desa Meri.
Kepala Staf Korem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Ariful Mutaqin mengatakan, latihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aparat Kodim 0702/Purbalinga dalam melakukan mekanisme hubungan kerja dengan unsur-unsur terkait penanggulangan bencana.
“Korem 071/Wk sebagai pelopor penanggulangan bencana alam di daerah bersama Polri, Pemda dan BPBD serta komponen masyarakat lainnya, diharapkan mampu bersinergi sehingga setiap saat siap melaksanakan tugas operasi jika terjadi bencana alam di wilayah tanggungjawabnya,” kata Letkol Inf Ariful Mutaqin saat membacakan amanat Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Suhardi.
Latihan penanggulangan bencana alam dilaksanakan selama satu minggu mulai tanggal 13 November hingga 17 November. Terlibat didalamnya, Balak Aju Kodam IV/Diponegoro, Jajaran Korem 071/Wijayakusuma, Kodim/0702 Purbalingga, Pemkab Purbalingga, Polres Purbalingga, BPBD Purbalingga, SAR, Tagana, PMI, dan komponen masyarakat lainnya.
“Dengan latihan ini, diharapkan satuan pelaksana penanggulangan bencana alam Korem 071/Wijayakusuma khususnya Kodim 0702/Purbalingga bersama-sama unsur perkuatannya akan mampu bergerak cepat, tepat dan efisien jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam erupsi gunung meletus di wilayah Purbalingga," tandasnya. (gal/sus)