Penyaluran Dana Desa Tahap III Tahun 2025 di Cilacap Diprioritaskan Untuk BUMDes

Kamis 25-09-2025,11:03 WIB
Reporter : Rynaldi Fajar Septrianto
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Penyaluran dana desa tahap tiga atau triwulan ketiga tahun 2025 akan diprioritaskan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penyertaan modal. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan di tingkat desa, sesuai dengan Permendes Nomor 3 Tahun 2025.

Plt Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap, Andi Cahyono menyatakan, dana ini akan dialirkan ke BUMDes yang memiliki studi kelayakan usaha sesuai dengan potensi masing-masing desa. 

"BUMDes akan menjadi ujung tombak dalam mewujudkan ketahanan pangan, baik itu melalui sektor perikanan, peternakan, maupun perkebunan," ujarnya.

Andi Cahyono menegaskan, penyaluran dana ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Syarat utama yang harus dipenuhi adalah BUMDes tersebut harus mempunyai jenis usaha yang menyertakan studi kelayakan usaha yang sesuai dengan potensi desa. 

BACA JUGA:Dana Desa Tahap Pertama Cair Rp 172 Miliar, Bupati Cilacap Minta Perketat Pengawasan

"Penyaluran dana desa ke BUMDes harus melalui musyawarah desa khusus. Kemudian, direktur BUMDes wajib membuat studi kelayakan usaha untuk dapat mencairkan dana desa agar tersalurkan sesuai peruntukannya," jelas Andi.

Dengan langkah ini, ia berharap dana desa benar-benar dimanfaatkan secara optimal untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes), dan mengoptimalkan potensi lokal. Pada akhirnya, semua upaya ini bertujuan agar desa bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan bahkan menghasilkan surplus.

Sebagai contoh, Andi Cahyono menyoroti BUMDes di Desa Sawangan, Kecamatan Jeruklegi, yang telah berhasil menjalankan program ketahanan pangan. BUMDes tersebut fokus pada pertanian jagung yang hasilnya kemudian dijual ke Bulog. 

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih Cilacap Digenjot Mandiri, Andalkan Iuran Anggota dan Bantuan Dana Desa

Rencananya, program ini akan diintegrasikan dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar bahan baku jagung dapat diperoleh langsung dari masyarakat setempat.

Selain itu, BUMDes Sawangan juga telah memiliki toko saprodi (sarana produksi pertanian) untuk memenuhi kebutuhan petani di desa. 

"Kami melihat BUMDes Sawangan ini sebagai contoh nyata keberhasilan. Mereka tidak hanya mengelola usaha dengan baik, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi yang kuat di desa, mulai dari hulu hingga hilir, dan ini yang kami harapkan bisa ditiru oleh desa-desa lain," kata Andi. (rey)

Tags :
Kategori :

Terkait