MENGURUG : Sebuah alat berat tengah melakukan pengurugan di tanah lapang di Desa Sibrama, Kemranjen. ISTIMEWA
KEMRANJEN - Pemerintah Desa Sibrama Kecamatan Kemranjen tengah melakukan revitalisasi lapangan desa tahap dua. Sayangnya, revitalisasi yang menelan dana Rp 192,595 juta tersebut berjalan lambat.
“Target kegiatan rampung pada 20 September mendatang. Tapi ternyata pengerjaannya berjalan lambat. Sudah satu minggu tanah urug masih banyak yang belum diratakan. Sudah siang, yang kerja belum datang, menjelang sore baru datang. Kapan selesainya," kata Kepala Desa Sibrama Wagiyah Wagiyah, Jumat (7/9).
Pengurugan lapangan tahap dua membutuhkan tanah urug sebanyak 500 dump truk. Tanah urug masih kurang 100 dump truk. Sehingga baru terealisasi 400 dump truk. Padahal target kegiatan rampung pada 20 September mendatang. Total anggaran sebanyak Rp 192,595 juta sudah termasuk pajak.
Selain lamban, alat berat yang digunakan untuk mengurug juga dipersoalkan. Sebab, pengurugan lapangan menggunakan alat pemindahan material berupa traktor buldoser. Ukuran alat berat tersebut relatif kecil. Sehingga menambah lambatnya progres kegiatan.
Pemerintah desa sudah berupaya meminta penambahan alat berat yakni pemadat tanah kepada penyedia jasa. Akan tetapi belum memperoleh tindak lanjut. Pengurugan lapangan menyesuaikan desain talud setinggi 80 cm. (fij)