TERGULING: Akibat kecelakaan di tanjakan Kejawar, Banyumas, menyebabkan sebuah truk terguling, satu patah as, dan satu truk terseret, Jumat (13/7). (DARYANTO/RADARMAS)
BANYUMAS - Tiga buah dump truck terlibat insiden kecelakaan di tanjakan Kejawar, Banyumas, Jumat (13/7) sekira pukul 14.00. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun menyebabkan kemacetan lalulintas baik dari arah Purwokerto maupun Buntu lebih dari dua kilometer.
Kanit Lantas Polres Banyumas Ipda Rohmat S didampingi Kapolsek Banyumas Iptu Sutrisno mengatakan, lalulintas dari dua arah terpaksa dihentikan sementara karena satu dump truck mengalami patah stick as di tengah jalan, dan satunya terguling. Butuh dua jam untuk memperbaiki truk yang patah as-nya. Sebab truk bermuatan batu kali dengan berat mencapai 10 hingga 11 ton.
"Alhamdulillah setelah satu persatu truck yang mengalami kecelakaan dapat diderek, jalan mulai bisa dilalui," katanya.
Peristiwa bermula saat satu truk dengan nopol D 8030 FD yang bermuatan batu mengalami macet mesin di tanjakan Kejawar. Sopir truk, Doni Yuda Pramana (27) kemudian turun untuk mengganjal ban truknya dan menunggu bantuan.
Warga Kedung Wuluh Lor tersebut lantas mengatur lalulintas karena badan truk berada satu marka jalan sehingga kendaraan harus bergantian melintas. Tak berselang lama, temannya Irwanto (38) yang tak jauh dari belakang mulai menanjak dan bermaksud melintasi truk yang macet.
Namun dari arah berlawanan muncul sebuah kendaran lain, diduga Irwanto panik sehingga mengerem kendarannya yang bermuatan berat. Akibat mengerem mendadak, kendaraan mundur dan menyeret truk yang bermasalah.
“Akhirnya kedua kendaraan saling mundur dan truk yang belakangan terguling sedangkan truk yang terparkir ikut terseret dan terhenti setelah tertahan truk yang guling," kata dia.
Baru saja dua truk mengalami kecelakaan, truk lainnya yang berada di belakang mencoba tancap gas dengan mengoper gigi dadakan, akibatnya stick asnya patah. Hal itulah yang akhirnya menyebabkan lalulintas mengalami macet total.
"Yang membuat lama, karena harus bergantian untuk mengatasinya. Kendaraan yang pertama harus dievakuasi yang patah as-nya, caranya harus diganti lebih dulu," ujar dia.
Sementara itu Irwanto saat dimintai keterangan mengaku pada saat itu dirinya kehilangan kendalai karena ada kendaraan dari arah berlawanan. Takut bertabarkan sehingga dia mengerem kendaraannya. Namun muatan yang berat membuat kendaraan tidak bisa dikendalikan dan mundur hingga meyeret truk yang ada di sebelahnya.
"Lagi apes ini, biasanya ya lancar-lancar saja. Gara-gara ada kendaraan yang tidak mau mengalah akhirnya seperti ini," kata dia yang tidak mengalami luka sedikitpun meski truknya terguling. (yan)