Rumah Reot Mantan Penyanyi Lengger Banjarnegara Kini Sudah Layak Huni

Selasa 24-06-2025,16:10 WIB
Reporter : Pujud Andriastanto
Editor : Laily Media Yuliana

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Setelah lebih dari satu dekade tinggal di rumah reot tanpa sanitasi layak dan atap bocor, Nenek Trewu, mantan penyanyi lengger yang kini hidup sendiri, akhirnya bisa bernapas lega. Rumah sederhananya di Kelurahan Krandegan, Kecamatan Banjarnegara, telah dibangun ulang oleh relawan Yayasan Kita Peduli Banjarnegara.

Penyerahan kunci dilakukan Senin (23/6/2025), menandai selesainya proses bedah rumah yang hanya memakan waktu sembilan hari. Ketua yayasan, Musngadi alias Kang Mus, mengatakan pembangunan dilakukan secara gotong royong dan efisien, dengan anggaran tak sampai Rp 10 juta.

“Alhamdulillah rumah selesai dibangun. Hari ini kita lakukan penyerahan kunci dan syukuran. Semoga rumah ini menjadi lebih layak dan nyaman untuk ditinggali,” ujar Musngadi.

Dia menjelaskan, rumah seluas 9x3 meter ini kini telah memiliki dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Atap yang sebelumnya bocor dan nyaris roboh kini diganti dengan baja ringan. Pembangunan rumah Trewu menandai unit ke-50 yang telah dibedah oleh yayasan tersebut.

BACA JUGA:Tak Masuk Data Penerima Bansos, Nenek Trewu Bertahan Hidup dari Mengamen

“Ini rumah ke-50 yang kami tangani. Sebelumnya kondisinya sangat memprihatinkan, bocor di mana-mana. Tapi karena relawan dan warga sekitar ikut gotong royong, pembangunan selesai jauh lebih cepat dari target awal 14 hari,” kata Kang Mus.

Namun di balik sukacita renovasi rumah ini, ada ironi yang belum tersentuh oleh negara. Nenek Trewu tak bisa menerima bantuan sosial dari pemerintah lantaran statusnya sebagai janda pensiunan PNS golongan pesapon atau penyapu. Aturan tersebut membuatnya otomatis dicoret dari daftar penerima bansos, meski kondisi rumahnya sebelumnya sudah tak layak huni dan ia hidup dengan alat bantu jalan.

“Alhamdulillah sekarang sudah tidak takut bocor lagi, tidak takut ada ular masuk rumah saat hujan. Saya bahagia sekali dan hanya bisa mengucapkan terima kasih,” ucap Trewu.

Sebelum rumahnya dibedah, nenek berusia lanjut ini bertahan hidup dengan mengamen dari satu tempat ke tempat lain, mengandalkan sisa tenaganya yang kian renta. Ia kerap tidur di kasur tipis di lantai yang lembab. Kini, setelah rumahnya dibangun, Dinas Sosial Banjarnegara turut memberikan bantuan perabotan seperti kasur dan perlengkapan tidur.

Kategori :