KEBUMEN - Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kebumen H Salim Wazdy, menekankan pentingnya peran cinta dalam dunia pendidikan. Guru harus menjadi contoh dalam menciptakan suasana penuh cinta.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri pembukaan Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta di MTsN 1 Kebumen, Senin (16/6).
Workshop secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah H Akhmad Faridi, dan diikuti oleh para guru serta tenaga kependidikan dari berbagai madrasah se Kabupaten Kebumen.
Dalam sambutannya H Salim Wazdy menyampaikan keberhasilan implementasi Kurikulum Berbasis Cinta sangat bergantung pada keteladanan para guru dalam membangun relasi yang dilandasi kasih sayang.
Guru harus menjadi contoh dalam menciptakan suasana penuh cinta. Ini baik di antara rekan kerja, kepada siswa, maupun kepada seluruh pemangku kepentingan di lingkungan madrasah.
“Ciptakan relasi yang dibangun atas dasar cinta. Guru yang saling menyayangi, mencintai profesinya, dan memperlakukan siswa dengan kasih sayang,” tutur H Salim.
Ia juga mengingatkan agar para guru tidak menjadikan gaji sebagai motivasi utama dalam menjalankan tugasnya. Guru yang bekerja hanya untuk memenuhi kewajiban, akan cenderung mengajar tanpa semangat dan kehilangan esensi mulia dari profesinya.
“Jangan bekerja karena gaji. Kalau motivasinya hanya itu, nanti mengajarnya hanya sebatas menggugurkan kewajibannya saja," tegasnya.
H Salim menambahkan, peran guru tidak hanya sekadar mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk mental dan karakter siswa. Ketulusan dan rasa cinta dalam mendidik sangat dibutuhkan untuk menciptakan generasi yang unggul secara intelektual dan emosional. (mam)