5 Jamaah Haji Kebumen Dirawat di RS

Jumat 13-06-2025,13:06 WIB
Reporter : Saefur Rohman
Editor : Puput Nursetyo

KEBUMEN – Rangkaian ibadah haji tahun 2025 yang dijalani oleh ribuan jamaah asal Kabupaten Kebumen berjalan cukup lancar, meski sempat diwarnai kendala kesehatan. Sebanyak lima orang jamaah haji dilaporkan sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama menjalani proses ibadah di Tanah Suci.

Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD) Kabupaten Kebumen, Muhsinun menjelaskan bahwa meski kelima jamaah tersebut sempat dirawat, namun kondisi jamaah kini sudah stabil dan berada dalam tahap pemulihan.

“Mayoritas jamaah sudah menyelesaikan wajib dan rukun haji. Tinggal sebagian kecil jamaah yang belum menyelesaikan tawaf ifadhoh karena kondisi pemulihan dari sakit, tapi mereka sudah kembali ke tenda dan dalam pengawasan tim medis,” ujar Muhsinun, Jumat (13/6/2025).

Ia menjelaskan saat ini kondisi rombongan jamaah haji asal Kabupaten Kebumen dalam kondisi baik dan sedang menjalankan ibadah sunnah usai selesain menjalankan rangkaian wajib ibadah haji.

BACA JUGA:13 Tahun Menunggu, Pedagang Mie Ayam Akhirnya Berangkat Haji

“Kondisi umum para jamaah haji asal kebumen begitu bergembira dan bersemangat sehingga setelah selesai tawaf ifadhoh sebagai penanda kesempurnaan ibadah haji,” katanya kepada media via pesan Wahatsapp, Jumat (13/6).

Muhsinun menjelaskan, jamaah haji asal kebumen merupakan kloter-kloter terahir sehingga sempat menemui kendala karena butuh penyesuaian dengan cepat, begitu jamaah baru datang dari tanah air langsung Umroh Wajib setelah itu langsung Armuzna sampai ifadhoh. 

“Pada kondisi inilah jama'ah haji asal kebumen selain berhadapan pada perubahan suhu juga aktifitas fisik yang luar biasa menjadi tantangan para jamaah haji,” katanya.

Muhsinun menceritakan, saat di Mina jamaah haji asal kebumen yang terbagi dalam 5 kloter yakni 91, 92, 93, 94 & 95 SOC ada yang mengambil Nafar awal ada pula yang mengambil Nafar Tsani.

BACA JUGA:Komisi B DPRD Soroti Limbah TPA Kaligending

Ia menjelaskan, pada tahun 2025 pemerintah Arab Saudi menggunakan sistem berbasis syarikah dimana pada tahun sebelumnya, dalam 1 kloter 1 syarikah, namun pada tahun ini, 1 kloter bisa terdapat beberapa syarikah.

“Dalam syarikah masih terdapat kafilah dan maktab, kondisi ini yang membutuhkan waktu penyesuaian bagi petugas maupun jamaah haji pada umumnya,” jelasnya.

Selain itu, haji tahun ini pemerintah Arab Saudi memperketat untuk masuk Masjidil Haram sampai proses Armuzna.

“Termasuk selama Armuzna kartu nusuk jamaah haji menjadi penentu disetiap aktifitas. Pasca Armuzna Alhamdulillah kondisi jamaah secara umum sehat dan beberapa mengalami kelelahan baik akibat cuaca atau suhu yang panas maupun karena aktifitas fisik yang luar biasa sehingga muncul kondisii demam, flu dan batuk,” beber Muhsinun.

BACA JUGA:Wabah dan Idul Adha tak Pengaruhi Harga Telur Puyuh di Kebumen

Kategori :