PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Mengacu rancangan pemanfaatan, Kolam Retensi Purwokerto diproyeksi menghasilkan laba Rp 977 juta per tahunnya. Soal itu Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas optimis proyeksi tersebut bisa terealisasi.
"Dari sudut kita itu angka yang realistis. Tetapi masih mungkin diatas itu," kata Kabid Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Wardoyo.
Ia mengaku optimis bisa merealisasikan target tersebut. Untuk itu nantinya bakal dilakukan evaluasi per tiga bulan.
"Kita belajar dari pengalaman, satu tahun kita evaluasi empat kali," tuturnya.
BACA JUGA:Kolam Retensi Jalan Bung Karno Disapkan Jadi Urban Space, Target Dibuka Awal Juli 2025
Wardoyo menuturkan, dari proyeksi tersebut sumber pendapatan terbesar pemanfaatan kolam retensi berasal dari parkir dan juga sewa lahan.
"Karena lainnya tidak dikenakan tiket, Parkir sama dengan tarif dengan yang di Menara Teratai Motor Rp 3.000, Rp 5.000 untuk mobil," ujarnya.
Untuk sewa lahan ia menjelaskan termasuk didalamnya adalah food truck. Area kolam retensi ia sebut bisa menampung sekitar 40 food truck.
"Kalau menurut kami angka itu adalah angka yang ideal. Kalau nambah menjadikan kurang menarik," ujarnya.
BACA JUGA:Masuk Kolam Retensi Gratis, Juli Bakal Dibuka Untuk Umum
Menurutnya, konsep food truck diharapkan menjadi daya tarik kolam retensi. Soal itu, pihaknya mengiginkan untuk di area kolam retensi minim bangunan permanen.
"Mekanismenya mungkin lebih ke beberapa komunitas dulu," ucapnya.
Terkait dibukanya kolam retensi untuk umum ia sebut sekitar bulan Juli nanti. Saat ini pihaknya tengah fokus untuk merampungkan perbup.
"Rencana kita buka Juli karena sedang menunggu perbub. Sudah di bagian hukum, menunggu asistensi dari biro hukum provinsi.
BACA JUGA:Kolam Retensi Purwokerto Sudah Masuk Tahap Final, Tahun Depan Sudah Bisa Dikelola