Tumpeng, Kearifan Lokal Hari Suci Galungan

Rabu 23-04-2025,15:44 WIB
Reporter : Fijri Rahmawati
Editor : Ali Ibrahim

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Umat Hindu di Kabupaten Banyumas menggelar persembahyangan hari suci Galungan di Pura Pedalaman Giri Kendeng, Desa Klinting Kecamatan Somagede, Rabu (23/4/2025).

Pemangku Pura Pedaleman Giri Kendeng Budi Santoso menyampaikan kearifan lokal yang masih terus dipertahankan dalam perayaan hari besar keagamaan termasuk pada hari suci Galungan yaitu tumpeng untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

"Tradisi membuat tumpeng sebagai wujud rasa syukur umat Hindu kepada Tuhan," kata Budi usai persembahyangan.

Tumpeng sekaligus merupakan wujud peningkatkan kemampuan daya cipta yang tinggi. Proses pengolahan hasil bumi untuk sesaji dalam persembahyangan. Lalu, setelahnya umat Hindu menikmati prasadam.

BACA JUGA:Fakta Menarik Tentang Hari Raya Galungan dan Kuningan

BACA JUGA:Mengenal Perbedaan Galungan dan Kuningan Hari Raya Umat Hindu

Oleh karena itu, tumpeng pada perayaan hari besar keagamaan selalu dilestarikan keberadaannya. Tradisi umat Hindu khususnya di Jawa atau Banyumas.

"Galungan merupakan hari suci kemenangan dharma melawan adharma, umat mensucikan jiwa dan raga, membuang hal yang negatif dalam diri," terang Budi.

Di hari suci Galungan ini adalah momen bagi umat Hindu untuk  instrospeksi diri. Budi mencontohkan hal negatif yang harus dibuang. Diantaranya iri dengki, marah, nafsu, mabuk.

Budi menerangkan bahwa makna mabuk bukan sekedar dalam pengaruh alkohol. Juga, mabuk karena kepintaran, keturunan, rupawan dan bangsawan.

BACA JUGA:Rayakan Hari Suci Galungan dengan Menanam Pohon Bodhi Lambang Pencerahan

BACA JUGA:Hari Raya Galungan Diperingati untuk Mawas Diri

"Sifat jelek yang ada dalam diri, kita hindari. Itulah kemenangan yang sesungguhnya," tandas Budi.

Persembahyangan hari suci Galungan di Pura Pedaleman Giri Kendeng juga dihadiri oleh Ibu Dandim 0701 Banyumas. (fij)

Kategori :