Gugatan OpenAI terhadap Elon Musk, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Sabtu 12-04-2025,16:19 WIB
Reporter : Dian Sari
Editor : Laily Media Yuliana

Nilai perusahaan menurun, hubungan mitra terganggu, dan banyak karyawan diberhentikan saat itu. OpenAI tak ingin hal serupa terjadi pada perusahaan mereka.

Kronologi Perseteruan

Gugatan juga memuat kronologi ketegangan sejak awal keterlibatan Musk dalam OpenAI. Disebutkan bahwa pada 2017 dan 2018, Musk mencoba menguasai perusahaan atau menggabungkannya dengan Tesla, namun ditolak.

BACA JUGA:Hyundai Kona Electric 2025 dan Teknologi V2L: Bisa Jadi Sumber Listrik Darurat!

BACA JUGA:Chery Tiggo 8 CSH, Mobil Hybrid Canggih dengan Teknologi Super Hybrid (CSH)

Setelah penolakan itu, Musk memutuskan keluar dan mengatakan bahwa OpenAI akan gagal tanpanya. Tetapi kenyataannya justru sebaliknya, OpenAI tumbuh pesat setelah peluncuran ChatGPT di 2022.

Tidak Terima Kesuksesan OpenAI

Dalam dokumen tersebut, OpenAI mengungkap bahwa Musk tidak tahan melihat keberhasilan perusahaan yang ia tinggalkan. Kesuksesan ChatGPT dan pengaruh globalnya dianggap menjadi pemicu utama kemarahan Musk.

OpenAI menilai bahwa Musk bukan berusaha membantu kemanusiaan melalui AI, melainkan lebih fokus pada ambisi pribadi dan dominasi teknologi. Itu sebabnya mereka menyebut tindakan Musk sebagai bentuk sabotase.

Kampanye di Media Sosial

OpenAI menyoroti serangan media sosial yang dilakukan Musk kepada 200 juta lebih pengikutnya. Kampanye ini dianggap sebagai upaya sistematis untuk menjatuhkan citra perusahaan.

BACA JUGA:Honda Accord 2025 Resmi Meluncur, Teknologi Canggih, Tidak Harus Dikemudikan Sopir

BACA JUGA:Hummer 4x4, Monster Off-Road dengan Performa Tangguh dan Teknologi Canggih

Tak hanya itu, Musk juga disebut melakukan permintaan dokumen perusahaan secara tidak wajar dan menggugat secara hukum dengan dalih palsu. Semua tindakan ini dinilai mencerminkan niat jahat.

Meski perusahaan tetap kuat, mereka mengakui bahwa serangan Musk berdampak secara internal. Beberapa mitra dan investor mulai ragu, meskipun sebagian besar masih mendukung penuh.

OpenAI menilai bahwa jika kampanye ini berlanjut, maka akan mengancam stabilitas dan masa depan mereka. Oleh karena itu, gugatan balik diajukan sebagai bentuk perlindungan hukum.

Gugatan Elon Musk Dinilai Melecehkan

Dalam responsnya, OpenAI menuduh gugatan awal Musk sebagai bentuk pelecehan hukum. Mereka menegaskan bahwa perusahaan perlu ruang untuk berkembang tanpa gangguan yang tidak beralasan.

BACA JUGA:Dulu Sering Ngelag, Sekarang Mulus Parah! Android 15 Bikin Moto G45 Naik Kelas

BACA JUGA:Mitos atau Fakta! HP Mahal Lebih Baik Kualitasnya

Kategori :