5 Perbedaan Dompet Digital dan Dompet Kripto

Rabu 16-04-2025,11:11 WIB
Reporter : Adinda Nur
Editor : Ali Ibrahim

RADARBANYUMAS.CO.ID - Di era digital sekarang, istilah dompet digital dan dompet kripto makin sering muncul di tengah masyarakat. Meski terdengar mirip, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan dalam fungsi dan cara kerjanya.

Banyak orang mengira dompet digital dan dompet kripto adalah hal yang sama karena sama-sama bisa menyimpan uang. Padahal, keduanya memiliki konsep dasar dan tujuan penggunaan yang sangat berbeda.

Dompet digital lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti bayar kopi atau pesan ojek online. Sedangkan dompet kripto lebih berhubungan dengan investasi, blockchain, dan aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum.

Sebelum kamu tertukar dalam penggunaannya, penting banget buat tahu apa saja perbedaan antara keduanya. Karena memahami hal ini bisa membantumu lebih bijak dalam mengatur keuangan digital maupun aset masa depan.

BACA JUGA:GoPay QRIS Tap, Cara Bayar Praktis di Dompet Digital Cukup Sekali Tap

BACA JUGA:Sebelum Simpan Uang di Dompet Digital SeaBank, Baca Dulu Hal Penting Ini!

1. Jenis Uang yang Disimpan

Dompet digital biasanya menyimpan mata uang fiat seperti rupiah, dolar, atau euro. Aplikasi seperti OVO, DANA, dan GoPay adalah contoh dompet digital yang kita gunakan setiap hari.

Sementara itu, dompet kripto menyimpan aset digital berbasis blockchain seperti Bitcoin, Ethereum, atau Solana. Dompet ini tidak bisa digunakan untuk transaksi langsung di warung atau minimarket biasa.

Dompet digital berguna untuk transaksi sehari-hari dan memudahkan pembayaran tanpa uang tunai. Sedangkan dompet kripto lebih sering dipakai untuk trading, investasi, atau transaksi di dunia Web3.

Jadi dari jenis uangnya saja, keduanya sudah punya fungsi yang sangat berbeda. Kalau satu menyimpan rupiah, yang satunya lagi menyimpan “uang internet” yang nilainya naik-turun tergantung pasar.

BACA JUGA:Dompet Digital Paling Laris di Dunia! Ini 10 Pilihan Terbaik untuk Transaksi Modern

BACA JUGA:Bijak Bertransaksi, Tips Hemat Menggunakan Dompet Digital

2. Regulasi dan Legalitas

Dompet digital diatur dan diawasi oleh pemerintah, misalnya Bank Indonesia dan OJK. Mereka wajib punya izin resmi dan tunduk pada regulasi untuk menjamin keamanan pengguna.

Sebaliknya, dompet kripto umumnya tidak diatur secara langsung oleh pemerintah atau lembaga keuangan. Di Indonesia, perdagangan kripto diatur oleh Bappebti, tapi dompetnya sendiri banyak yang berbasis luar negeri.

Regulasi ini bikin dompet digital terasa lebih aman dan stabil bagi pengguna awam. Sementara itu, dompet kripto memberikan kebebasan lebih, tapi juga membawa risiko yang lebih besar.

Kategori :