3 Contoh Sambutan Halal Bihalal yang Beda dari Lainnya, Cocok untuk Segala Acara!

Kamis 10-04-2025,06:21 WIB
Reporter : Dian Sari
Editor : Laily Media Yuliana

BACA JUGA:Arus Balik Lebaran, Sampah Liar Melonjak

BACA JUGA:Pengunjung Taman Mas Kemambang Melonjak 4 Kali Lipat di Libur Lebaran 2025

Mari terus jaga kebersamaan ini, jangan sampai hanya aktif saat ada acara, tapi juga saling merangkul di hari-hari biasa. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tips Membuat Sambutan yang Nggak Bikin Ngantuk

Satu hal yang penting, sebelum bikin sambutan, pahami dulu siapa audiensmu. Kalau pesertanya banyak anak muda, bumbu humor dan referensi pop culture bisa jadi senjata ampuh.

Sebaliknya, kalau yang hadir mayoritas orang tua atau tokoh masyarakat, tetap santun tapi jangan terlalu kaku juga.

BACA JUGA:UMP Gelar Halalbihalal, Tasyakuran Milad ke-60, dan Mangayubagyo Calon Jamaah Haji

BACA JUGA:Hotel Promo Lebaran 2025, Nikmati Staycation dan Paket Halal Bihalal Menarik yang Harus Dicoba

Sisipkan cerita nyata yang relatable, karena pengalaman pribadi biasanya lebih mengena dibanding sekadar kutipan motivasi.

Jangan takut jadi diri sendiri, karena pendengar bisa merasakan ketulusan dari kata-kata yang kamu ucapkan. Nada bicara dan ekspresi wajah juga penting—kalau kamu bicaranya datar terus, walau isinya lucu, tetap aja nggak bakal menghibur.

Kalau perlu, latih sambutanmu di depan cermin atau teman dekat. Jangan sampai niatnya menghibur, malah jadi blunder karena grogi dan nggak percaya diri.

Mengapa Sambutan yang Berbeda Itu Penting?

Acara halal bihalal sering kali berisi rutinitas yang sudah umum: sambutan, doa, makan, foto-foto. Kalau sambutanmu berhasil mencuri perhatian sejak awal, itu bisa bikin keseluruhan acara terasa lebih hidup.

Kata-kata yang disampaikan dengan hati bisa membekas lebih lama daripada pidato formal yang hanya memenuhi kewajiban.

Ketika kamu berbicara dengan cara yang otentik dan mengalir, orang-orang akan mendengarkan bukan karena harus, tapi karena ingin.

Sambutan juga punya kekuatan untuk membangun semangat dan harapan baru. Momen halal bihalal bisa menjadi waktu refleksi dan perbaikan, jika dibuka dengan kalimat yang menyentuh dan menggugah.

Jadi, jangan anggap sambutan itu cuma formalitas yang membosankan. Dengan sedikit usaha dan kreativitas, kamu bisa membuatnya jadi momen yang dikenang semua orang.

Akhir kata, siapa pun kamu yang diminta menyampaikan sambutan tahun ini—baik itu di lingkungan RT, komunitas, kampus, kantor, atau keluarga besar—anggaplah ini sebagai kesempatan emas untuk menyebar kebaikan. Jangan takut tampil beda, asal tetap sopan dan jujur dari hati.

Kategori :