Akses Pendidikan Formal Desa Mlaya Terbatas, Bangkit Lewat Pokjar Cendekia
Peserta Pokjar Cendekia Desa Mlaya saat mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Semestar (ASAS) di Aula desa setempat.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sebanyak 37 peserta Pokjar Cendekia Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, mengikuti Ujian Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) di Aula Desa Mlaya. Ujian ini menjadi momentum penting bagi warga desa yang selama ini menghadapi keterbatasan akses pendidikan formal.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Banjarnegara, Muchlish menjelaskan, Pokjar Cendekia merupakan program unggulan dalam konsep Desa Cendekia, bekerja sama dengan PKBM Maju Lestari Punggelan. Desa Mlaya dipilih sebagai lokasi binaan karena dianggap memiliki potensi besar, tetapi belum terfasilitasi secara memadai dalam hal pendidikan.
“Sistem pembelajaran melalui tatap muka dan daring. Untuk mata pelajaran tertentu, para peserta mendapatkan pembelajaran dari dosen anggota ICMI. Kami ingin memberi pengalaman belajar yang terasa seperti kuliah,” ujar Muchlish, Rabu (10/12).
Dia menyampaikan, ICMI Banjarnegara sebelumnya melaksanakan Pelatihan Dakwah Digital di Mlaya sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Pelatihan yang didukung Kementerian Agama tersebut, diikuti ratusan peserta.0
BACA JUGA:Peserta Didik Pokjar Tambak Kerjakan PSAS Sambil Asuh Anak
“Kegiatan pelatihan konten digital kami pilih, agar generasi muda dapat mempromosikan potensi desa sekaligus berdakwah dengan cara modern,” tambahnya.
Setelah ujian selesai, para peserta berdialog dengan pengelola Pokjar dan akademisi ICMI, mengenai pengembangan pendidikan dan peluang pemberdayaan ekonomi desa. Diskusi ini diharapkan membuka wawasan peserta mengenai masa depan mereka.
Salah satu peserta, Rohman, mengaku bangga dapat belajar langsung bersama para guru dan dosen.
“Rasanya senang dan bangga bisa mengikuti ujian ini. Kami termotivasi untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi,” tuturnya.
BACA JUGA:Metode Al Fuadi, Terobosan Pembelajaran Nahwu
Dukungan juga datang dari Camat Punggelan, Sapto Aji, yang menilai program tersebut sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah pegunungan.
“Program ini langkah strategis untuk membuka akses pendidikan di wilayah kami. Saya berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan melahirkan SDM unggul dari desa,” katanya.
Desa Mlaya yang berada di pegunungan utara Punggelan memiliki medan cukup menantang, terutama menuju Dusun Kaliwadas, Sidakarya, dan Semangkung.
Meski terpencil, desa ini menyimpan kekayaan potensi pertanian dan seni budaya, termasuk tradisi Kuntulan yang kini hampir punah. Potensi inilah yang menjadi alasan ICMI menetapkan Mlaya sebagai desa binaan dalam program Desa Cendekia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


